Info Blog. Karena merupakan hal yang terpenting dalam upaya SEO blog, konten blog (termasuk artikel blog) sebaiknya juga harus teroptimasi untuk mesin pencari. Tapi kenyataannya, sebagian besar konten website yang ada tidak optimal. Padahal, optimal atau tidaknya sebuah artikel akan menentukan seberapa baik peringkat website anda di mesin pencari nantinya.
Inilah masalah utama dari beberapa blogger. Sudah capek-capek membuat artikel… Tidak ada yang berkunjung… Tidak ada yang membaca sebuah artikel sampai selesai… Dan akhirnya tidak mendapat peringkat yang baik. Kalau anda sebagai penulis artikel pasti sering bertanya-tanya mengapa artikel anda tidak pernah mendapatkan peringkat yang bagus dan traffic yang tinggi (seperti artikel-artikel di blog ini, mungkin ?), inilah panduan yang tepat untuk anda yang penulis peroleh dari blog sebelah.
0. Lupakan SEO
Tertipu dengan judul artikel?
Oke, judul artikel ini memang sengaja dibuat untuk memancing anda yang terobsesi dengan SEO. Sebagian besar teknik menulis artikel SEO yang ada di internet saat ini sudah ketinggalan jaman. Sebagian besar panduan ini akan mengajari bagaimana membuat artikel yang “human-friendly”.
Tapi jangan khawatir karena di era modern ini artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly. Selain itu, akan dibahas juga mengenai optimasi artikel yang tepat untuk mesin pencari.
Yang penting pasang mindset ini terlebih dahulu:
Di era SEO modern, artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini :
Namun sekarang… lupakan semua aturan tadi. Ini alasannya, seandainya anda adalah penulis buku. Supaya buku anda laris apakah anda akan memikirkan mengenai penempatan kata-kata kunci (keyword), atau kata-kata yang di-bold, atau jumlah subheader ? Jawabannya : "Pasti tidak ...... !".
Penulis yang baik sama sekali tidak memikirkan optimasi untuk mesin. Mereka mengoptimasi untuk manusia, bagaimana supaya manusia mencintai tulisan mereka dan merekomendasikannya kepada orang lain. Maka dari itu, 8 optimasi sebagai yang tersebut di atas itu tidak terlalu bagus.
SEO-friendly yang sebenarnya
Apa yang membuat sebuah konten mendapatkan peringkat yang bagus ? Jawabannya hanya satu : Backlink (link dari website lain ke website anda).
Kita harus mengakui bahwa backlink adalah faktor terbesar yang mempengaruhi seberapa unggul konten anda dalam persaingan dengan konten lain yang sejenis. Namun bukan bukan berarti sembarang backlink. Backlink itu bagaikan pedang bermata dua, kalau didapatkan dengan cara-cara licik maka akan berbahaya. Maka dari itu backlink terbaik diberikan atas kemauan orang lain karena mereka merekomendasikan konten anda.
Jadi, anda harus membuat konten yang mampu mendapatkan backlink. Sudah dapat gambarannya ?
Intinya, supaya orang lain mau merekomendasikan konten anda dalam bentuk backlink maka anda harus menulis artikel yang human-friendly. Artikel yang menarik untuk dibaca bagi manusia.
Inilah caranya.
1. Pelajari karakter calon pembaca
Tidak semua topik bacaan memiliki peminat dalam demografi yang sama. Ada yang anak muda, dewasa, mayoritas pria, wanita, dan lain-lain. Misalnya artikel tentang keuangan mungkin pembacanya mayoritas pria usia 25 ke atas. Sementara artikel mengenai game peminatnya lebih muda. Repot ya… ?
Untuk apa sih memahami karakter pembaca ? Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda, supaya artikel anda enak dibaca.
Kalau pembaca anda mayoritas anak muda, gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau pembaca anda orang tua gunakan bahasa yang lebih formal tetapi jangan membosankan. Artikel anda tidak akan menarik kalau tidak disesuaikan dengan karakter pembaca. Kalau website anda berupa blog, anda tidak harus menulis sesuai EYD. Penulisan yang kaku bisa jadi akan membuat artikel anda membosankan.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah anda…dari 100 orang yang membaca judul, hanya 20 yang membaca artikel anda. Itu kalau tidak dioptimasi. Artinya anda kehilangan potensi yang sangat besar. Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website? Apa yang membuat anda membaca artikel ini, bukan artikel lain?
Judulnya… ya kan ? Jadi jangan membuat judul secara asal-asalan.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
Judul artikel pertama…biasa. Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada elemen yang membuat artikel itu terkesan menarik. Sedangkan dalam judul kedua ada beberapa kata yang mampu menarik perhatian para calon pembaca seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka. Inilah yang harus kita tawarkan. Mereka ingin manfaat terbesar…, …dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sedangkan judul ketiga adalah korban dari optimasi berlebihan dengan menggunakan ragam kata kunci sebanyak-banyaknya, mengabaikan faktor ketertarikan manusia. Jangan pernah gunakan judul ke-3. Artikel anda akan jadi terkesan murahan, dan website anda jadi terkesan mencurigakan.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Tulisan di website berbeda dengan buku. Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas sebelum sampai ke poin ketiga ini. Ini wajar. Sebagian besar pembaca melewati sebagian besar tulisan kita, mereka tidak membaca tetapi melakukan scanning atau skimming.
Hanya mencoba mengambil poin-poin pentingnya. Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern karena seperti huruf F. Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas artikel. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca. Tapi kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin! Alasannya sangat penting : Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website kita, maka akan tercipta “ikatan” yang makin kuat antara anda dengan pembaca. Sehingga artikel anda semakin mungkin untuk direkomendasikan.
Ada 2 cara untuk mengakalinya.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu kita disarankan agar 1 paragraf mengandung 4-5 kalimat, tapi ajaran tersebut kurang bagus untuk artikel di internet. Paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah. Karena itu sebaiknya maksimal 3-4 baris, dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata. Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”. Tapi karena subheader adalah subjudul, maka aturan tentang judul di atas juga berlaku.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)
Dalam penulisan artikel berita, metode piramida terbalik digunakan oleh jurnalis agar pembaca langsung mengerti apa inti utama dari sebuah berita tersebut. Sehingga pembaca yang tertarik dengan gambaran besarnya akan melanjutkan membaca.
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut. Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.
4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca
Entah sudah berapa kali saya tidak jadi membaca artikel yang padahal isinya menarik, tetapi formatnya membuat tidak enak dibaca.
Apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang :
Hurufnya terlalu kecil atau terlalu besar
Spasi vertikal-nya sempit
Menggunakan font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca. Terutama kalau target demografi anda adalah usia 35+ yang penglihatannya sudah menurun.
Ayah saya (dan sebagian besar orang tua) sering mengeluh ketika membaca artikel di komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca. Jangan menyiksa ayah saya.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca. Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum. Google Fonts punya koleksi font yang bagus, gratis, dan bisa langsung anda pakai di website. Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:
5. Lakukan riset dan tingkatkan bobotnya.
Inilah faktor utama dalam keberhasilan artikel anda secara SEO. Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas, dan semakin banyak yang akan merekomendasikan artikel anda.
Ingat tadi.. pembaca puas = mesin pencari puas.
Maka dari itu untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset.
Tapi masalahnya ini, artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya.
Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah :
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis. Tahap riset ini yang sering dilewatkan oleh kebanyakan blogger. Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak sekali artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya ini..
Berikut contoh yang saya temukan sambil menulis artikel ini. Pencarian dari Google untuk kata kunci “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan isi artikel tersebut:
Ini ekspresi saya setelah baca artikel tadi:
Facepalm
Mari kita bedah artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya):
Masuk akal kan?
Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2: informasi atau panduan. Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan… dan bukan sekedar bacaan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Jadi, artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Sedangkan artikel informasi isinya harus benar-benar informasi yang mendalam. Contohnya dengan memberikan hasil analisa/penelitian/riset, atau hasil wawancara dengan seorang ahli.
Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca ? Apakah produktivitas mereka meningkat ? Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.
Ada beberapa panduan yang bisa anda baca setelah ini untuk menciptakan konten yang berbobot :
Metode KTP untuk membuat konten yang lebih baik daripada konten orang lain
Strategi content marketing untuk bisnis
Membuat konten unggulan yang mampu mendapatkan backlink
Satu hal lagi.
Artikel berbobot selalu panjang, tapi artikel panjang belum tentu berbobot
Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu.
Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
Sayangnya yang sering dibuat secara sadar maupun tidak sadar adalah artikel A.
Untuk membuat artikel B anda mau-tidak-mau harus menjadi ahlinya dalam topik yang anda angkat, kalau tidak maka anda akan menghasilkan artikel A.
Karena itulah lakukan riset sebelum menulis artikel.
Kalau anda punya blog bisnis, maka artikel panduan/tutorial juga akan meningkatkan reputasi dan tingkat kepercayaan calon klien.
6. Temukan dan gunakan keyword LSI
Kita masuk ke tekhnikal SEO.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan, tapi mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Apple LSI
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO ?
Daripada menggunakan teknik SEO jaman dulu, dimana kita mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu, manfaatkan LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user. Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama. Tidak hanya itu. Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah, anda akan menemukan ini:
Belajar gitar LSI
Inilah berbagai variasi LSI yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya. Ingat..kita membuat artikel yang human-friendly, karena itu jangan menggunakan keyword ini sembarangan. Kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik. Anda juga tidak perlu menggunakan keyword-keyword ini secara persis “belajar gitar klasik”, “belajar gitar pemula”, dan lain-lain. Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.
7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan
Tahapan yang sering dilewatkan oleh penulis artikel tetapi berakibat fatal. Kalau anda membuat artikel sebagai bagian dari content marketing untuk bisnis, misalnya blog untuk startup, toko online, atau perusahaan, pastikan sama sekali tidak ada kesalahan. Jangan pernah ada kesalahan penulisan.
Penggunaan tata bahasa yang berantakan akan menciptakan kesan tidak profesional. Terdengar sepele memang, tapi kesalahan penulisan sekecil apapun berpotensi membawa calon klien anda pergi.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan. Pasti kita berpikir, tidak bisa dipercaya. Masalahnya, untuk artikel berbahasa Indonesia saat ini kita belum punya software yang mampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa. Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
Jangan lakukan penulisan dan pemeriksaan secara bersamaan, kedua pekerjaan ini membutuhkan fungsi otak yang berbeda. Maka menulis sambil memeriksa justru memakan waktu lebih lama. Jangan pula memeriksa dalam hati. Kita akan sering melewatkan kesalahan-kesalahan kecil kalau membaca dalam hati, maka dari itu sebaiknya proses pemeriksaan dilakukan sambil membaca dengan suara.
http://panduanim.com/artikel-seo/
Tertipu dengan judul artikel?
Oke, judul artikel ini memang sengaja dibuat untuk memancing anda yang terobsesi dengan SEO. Sebagian besar teknik menulis artikel SEO yang ada di internet saat ini sudah ketinggalan jaman. Sebagian besar panduan ini akan mengajari bagaimana membuat artikel yang “human-friendly”.
Tapi jangan khawatir karena di era modern ini artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly. Selain itu, akan dibahas juga mengenai optimasi artikel yang tepat untuk mesin pencari.
Yang penting pasang mindset ini terlebih dahulu:
Di era SEO modern, artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini :
- Memiliki keyword density sekian persen
- Panjang minimal 300/500 kata
- Bold, underline, italic di setiap keyword
- Keyword di judul
- Keyword di kalimat pertama
- Keyword di kalimat terakhir
- Keyword di meta description
- Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Namun sekarang… lupakan semua aturan tadi. Ini alasannya, seandainya anda adalah penulis buku. Supaya buku anda laris apakah anda akan memikirkan mengenai penempatan kata-kata kunci (keyword), atau kata-kata yang di-bold, atau jumlah subheader ? Jawabannya : "Pasti tidak ...... !".
Penulis yang baik sama sekali tidak memikirkan optimasi untuk mesin. Mereka mengoptimasi untuk manusia, bagaimana supaya manusia mencintai tulisan mereka dan merekomendasikannya kepada orang lain. Maka dari itu, 8 optimasi sebagai yang tersebut di atas itu tidak terlalu bagus.
SEO-friendly yang sebenarnya
Apa yang membuat sebuah konten mendapatkan peringkat yang bagus ? Jawabannya hanya satu : Backlink (link dari website lain ke website anda).
Kita harus mengakui bahwa backlink adalah faktor terbesar yang mempengaruhi seberapa unggul konten anda dalam persaingan dengan konten lain yang sejenis. Namun bukan bukan berarti sembarang backlink. Backlink itu bagaikan pedang bermata dua, kalau didapatkan dengan cara-cara licik maka akan berbahaya. Maka dari itu backlink terbaik diberikan atas kemauan orang lain karena mereka merekomendasikan konten anda.
Jadi, anda harus membuat konten yang mampu mendapatkan backlink. Sudah dapat gambarannya ?
Intinya, supaya orang lain mau merekomendasikan konten anda dalam bentuk backlink maka anda harus menulis artikel yang human-friendly. Artikel yang menarik untuk dibaca bagi manusia.
Inilah caranya.
1. Pelajari karakter calon pembaca
Tidak semua topik bacaan memiliki peminat dalam demografi yang sama. Ada yang anak muda, dewasa, mayoritas pria, wanita, dan lain-lain. Misalnya artikel tentang keuangan mungkin pembacanya mayoritas pria usia 25 ke atas. Sementara artikel mengenai game peminatnya lebih muda. Repot ya… ?
Untuk apa sih memahami karakter pembaca ? Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan karakter pembaca anda, supaya artikel anda enak dibaca.
Kalau pembaca anda mayoritas anak muda, gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau pembaca anda orang tua gunakan bahasa yang lebih formal tetapi jangan membosankan. Artikel anda tidak akan menarik kalau tidak disesuaikan dengan karakter pembaca. Kalau website anda berupa blog, anda tidak harus menulis sesuai EYD. Penulisan yang kaku bisa jadi akan membuat artikel anda membosankan.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah anda…dari 100 orang yang membaca judul, hanya 20 yang membaca artikel anda. Itu kalau tidak dioptimasi. Artinya anda kehilangan potensi yang sangat besar. Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita memilih salah satu website? Apa yang membuat anda membaca artikel ini, bukan artikel lain?
Judulnya… ya kan ? Jadi jangan membuat judul secara asal-asalan.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
- 5 Cara Mengusir Lalat
- 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
- Mengusir Lalat | 5 Cara Mengusir Lalat Secara Alami | Cara Membunuh Lalat
Judul artikel pertama…biasa. Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak ada elemen yang membuat artikel itu terkesan menarik. Sedangkan dalam judul kedua ada beberapa kata yang mampu menarik perhatian para calon pembaca seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Manusia yang melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan mereka. Inilah yang harus kita tawarkan. Mereka ingin manfaat terbesar…, …dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sedangkan judul ketiga adalah korban dari optimasi berlebihan dengan menggunakan ragam kata kunci sebanyak-banyaknya, mengabaikan faktor ketertarikan manusia. Jangan pernah gunakan judul ke-3. Artikel anda akan jadi terkesan murahan, dan website anda jadi terkesan mencurigakan.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Tulisan di website berbeda dengan buku. Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas sebelum sampai ke poin ketiga ini. Ini wajar. Sebagian besar pembaca melewati sebagian besar tulisan kita, mereka tidak membaca tetapi melakukan scanning atau skimming.
Hanya mencoba mengambil poin-poin pentingnya. Pola pembaca ini diberi nama F-shaped pattern karena seperti huruf F. Jadi mereka melakukan scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.
Sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian atas artikel. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca. Tapi kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin! Alasannya sangat penting : Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website kita, maka akan tercipta “ikatan” yang makin kuat antara anda dengan pembaca. Sehingga artikel anda semakin mungkin untuk direkomendasikan.
Ada 2 cara untuk mengakalinya.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu kita disarankan agar 1 paragraf mengandung 4-5 kalimat, tapi ajaran tersebut kurang bagus untuk artikel di internet. Paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah. Karena itu sebaiknya maksimal 3-4 baris, dengan panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata. Selain paragraf singkat, anda juga bisa menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”. Tapi karena subheader adalah subjudul, maka aturan tentang judul di atas juga berlaku.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)
Dalam penulisan artikel berita, metode piramida terbalik digunakan oleh jurnalis agar pembaca langsung mengerti apa inti utama dari sebuah berita tersebut. Sehingga pembaca yang tertarik dengan gambaran besarnya akan melanjutkan membaca.
Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut. Dengan demikian akan semakin banyak pembaca yang akan melanjutkan membaca sampai akhir.
4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca
Entah sudah berapa kali saya tidak jadi membaca artikel yang padahal isinya menarik, tetapi formatnya membuat tidak enak dibaca.
Apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang :
Hurufnya terlalu kecil atau terlalu besar
Spasi vertikal-nya sempit
Menggunakan font yang sulit dibaca
Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca. Terutama kalau target demografi anda adalah usia 35+ yang penglihatannya sudah menurun.
Ayah saya (dan sebagian besar orang tua) sering mengeluh ketika membaca artikel di komputer, katanya terlalu kecil dan sulit dibaca. Jangan menyiksa ayah saya.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca. Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum. Google Fonts punya koleksi font yang bagus, gratis, dan bisa langsung anda pakai di website. Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:
- Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda bingung
- Ukuran antara 14-22px
- Lebar horizontal antara 480-720px
- Line-height antara 1.5-2em
- Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em
5. Lakukan riset dan tingkatkan bobotnya.
Inilah faktor utama dalam keberhasilan artikel anda secara SEO. Semakin berbobot artikel anda, maka pembaca semakin puas, dan semakin banyak yang akan merekomendasikan artikel anda.
Ingat tadi.. pembaca puas = mesin pencari puas.
Maka dari itu untuk membuat artikel berbobot yang bisa memuaskan pembaca anda harus melakukan riset.
Tapi masalahnya ini, artikel yang berbobot hanya bisa dibuat oleh penulis yang paham betul mengenai topiknya.
Anda tidak akan bisa menciptakan artikel yang berbobot tanpa mengerti apa yang dibahas dan hanya bermodal contek sana contek sini.
Solusinya mudah :
Kalau anda bukan seorang ahli dalam topik artikel yang akan anda buat, perbanyak waktu untuk membaca artikel-artikel lain yang sejenis. Tahap riset ini yang sering dilewatkan oleh kebanyakan blogger. Oleh karena itu, sayangnya, di Indonesia masih banyak sekali artikel-artikel yang tidak berbobot.
Salah satunya ini..
Berikut contoh yang saya temukan sambil menulis artikel ini. Pencarian dari Google untuk kata kunci “cara meningkatkan produktivitas“.
Coba perhatikan isi artikel tersebut:
- Pengertian produktivitas
- Pentingnya produktivitas
- Bangun lebih pagi
- Miliki tujuan
- Belajar dari orang lain
- Hindari merasa kewalahan
- Ambil waktu beristirahat
- Berdoa sebelum bekerja
Ini ekspresi saya setelah baca artikel tadi:
Facepalm
Mari kita bedah artikel tadi (tanpa bermaksud menjelekkan penulisnya):
- Orang yang ingin informasi untuk meningkatkan produktivitas sama sekali tidak perlu diberi penjelasan mengenai pentingnya dan pengertian dari produktivitas
- Poin ke-3 sampai 8 ini semuanya merupakan informasi yang mestinya sudah diketahui oleh sebagian besar manusia tanpa perlu dijelaskan
- Terlalu abstrak, tidak ada satupun langkah nyata yang bisa dilakukan oleh pembaca saat itu juga untuk benar-benar meningkatkan produktivitas
Masuk akal kan?
Mari kita bahas lebih lanjut.
Jenis artikel yang umum di internet ada 2: informasi atau panduan. Kalau artikel berupa panduan, isinya harus benar-benar bisa menjadi panduan… dan bukan sekedar bacaan.
(Contoh artikel tadi mestinya sih panduan)
Jadi, artikel panduan yang baik isinya dapat digunakan sebagai pedoman pegangan ketika pembaca akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Misalnya:
Resep makanan yang bisa langsung dilakukan ketika mereka memasak
Panduan membeli HP bekas yang bisa dijadikan panduan ketika membeli HP bekas
Cara meningkatkan produktivitas kerja yang bisa langsung dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
Sedangkan artikel informasi isinya harus benar-benar informasi yang mendalam. Contohnya dengan memberikan hasil analisa/penelitian/riset, atau hasil wawancara dengan seorang ahli.
Kembali ke contoh artikel di atas.
Setelah membaca isi artikel tersebut kira-kira apa yang dilakukan pembaca ? Apakah produktivitas mereka meningkat ? Saya rasa mereka langsung menutup tab browser tanpa melakukan apapun yang bisa meningkatkan produktivitas, kemudian langsung lupa isinya dalam 10 menit.
Ada beberapa panduan yang bisa anda baca setelah ini untuk menciptakan konten yang berbobot :
Metode KTP untuk membuat konten yang lebih baik daripada konten orang lain
Strategi content marketing untuk bisnis
Membuat konten unggulan yang mampu mendapatkan backlink
Satu hal lagi.
Artikel berbobot selalu panjang, tapi artikel panjang belum tentu berbobot
Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh penulis konten, yaitu menulis terlalu banyak basa-basi karena ingin mendapatkan jumlah kata tertentu.
Ini gara-gara orang bilang artikel panjang = bagus untuk SEO.
Berikut 2 contoh komposisi artikel:
- Artikel A hanya dibuat untuk sekedar mencapai jumlah kata tertentu tanpa memberikan manfaat
- Artikel B dibuat untuk mengedukasi. Melalui proses riset dan perencanaan yang mendetail sehingga hasilnya “berdaging”
Sayangnya yang sering dibuat secara sadar maupun tidak sadar adalah artikel A.
Untuk membuat artikel B anda mau-tidak-mau harus menjadi ahlinya dalam topik yang anda angkat, kalau tidak maka anda akan menghasilkan artikel A.
Karena itulah lakukan riset sebelum menulis artikel.
Tips :
Jenis artikel terbaik untuk blog adalah artikel tutorial yang isinya langsung bisa diaplikasikan oleh pembaca. Artikel seperti ini terbukti mendapatkan rata-rata tingkat share yang lebih besar daripada artikel informasi.
Kalau anda punya blog bisnis, maka artikel panduan/tutorial juga akan meningkatkan reputasi dan tingkat kepercayaan calon klien.
6. Temukan dan gunakan keyword LSI
Kita masuk ke tekhnikal SEO.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:
- Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
- Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama
Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan, tapi mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.
Apple LSI
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO ?
Daripada menggunakan teknik SEO jaman dulu, dimana kita mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu, manfaatkan LSI untuk memberitahu mesin pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user. Hasilnya, peringkat anda akan jadi lebih baik.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama. Tidak hanya itu. Anda juga akan mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.
Mencari keyword LSI tidak sulit. Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah, anda akan menemukan ini:
Belajar gitar LSI
Inilah berbagai variasi LSI yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya. Ingat..kita membuat artikel yang human-friendly, karena itu jangan menggunakan keyword ini sembarangan. Kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik. Anda juga tidak perlu menggunakan keyword-keyword ini secara persis “belajar gitar klasik”, “belajar gitar pemula”, dan lain-lain. Menggunakan sebagian saja sudah cukup, yang penting masuk akal.
7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan
Tahapan yang sering dilewatkan oleh penulis artikel tetapi berakibat fatal. Kalau anda membuat artikel sebagai bagian dari content marketing untuk bisnis, misalnya blog untuk startup, toko online, atau perusahaan, pastikan sama sekali tidak ada kesalahan. Jangan pernah ada kesalahan penulisan.
Penggunaan tata bahasa yang berantakan akan menciptakan kesan tidak profesional. Terdengar sepele memang, tapi kesalahan penulisan sekecil apapun berpotensi membawa calon klien anda pergi.
Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan. Pasti kita berpikir, tidak bisa dipercaya. Masalahnya, untuk artikel berbahasa Indonesia saat ini kita belum punya software yang mampu memeriksa kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa. Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
- Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
- Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
- Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Jangan lakukan penulisan dan pemeriksaan secara bersamaan, kedua pekerjaan ini membutuhkan fungsi otak yang berbeda. Maka menulis sambil memeriksa justru memakan waktu lebih lama. Jangan pula memeriksa dalam hati. Kita akan sering melewatkan kesalahan-kesalahan kecil kalau membaca dalam hati, maka dari itu sebaiknya proses pemeriksaan dilakukan sambil membaca dengan suara.
http://panduanim.com/artikel-seo/
2 komentar
Artikel blog yang berkualitas itu memang penting, hal ini sejalan dengan prinsip "Kualitas Blog = Kualitas Konten Blog". Terima Kasih telah berbagi pemikiran.
Balasblog sepi ni gan, padhal dah 3 bln, artikl 40+, apa ya masalah nya gan ?
Balasapa webmaster juga mempengaruhi ya gan ? kurang paham sama webmaster, di peta situs 76 yg ke index, yg terkirim 79.. mohon bantuan nya gan..
blogku http://vuutt.blogspot.com/
Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.