logo blog
Selamat Datang Di Info Blog
Terima kasih atas kesediaan anda berkunjung di Info Blog ini,
Semoga apa yang Info Blog share dan tulis di sini dapat bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang dapat berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

Info Blog, fenomena model plus-plus (lady escort)

Info Blog. Hanya bermodal kecantikan, tinggi, sexy, kulit mulus maka iapun dapat menjadi model plus- plus di Indonesia. Banyak cara untuk menuju kekayaan, para wanita yang memiliki ciri-ciri tersebut sangatlah gampang untuk mendapatkan kekayaan demi memenuhi tuntutan kebutuhan hidup. Lady Escort begitu sebutannya. Lady Escort mempunyai jam terbang dan kualitas yang khusus untuk para pria high class.

Info Blog, lady escort

Cantik, sexy, populer.., dan banyak duit. Itulah barang kali gambaran mereka yang biasa melenggang di atas cat walk dengan balutan busana bagus dan mahal hasil rancangan desainer-desainer handal. Tak jarang pula gambar mereka nampang di majalah-majalah, papan reklame dan bahkan website, dengan berbagai ekspresi. Semuanya mempertontonkan kemolekan dan kesempurnaan seorang wanita.

Geliat malam dengan hentakan musik serta bermandikan dengan sorotan lampu nan erotis, mengiringi gemulai lekuk tubuh mereka. Bagai magnet, sosok kaum model memang selalu menarik perhatian. Tak jarang semua wanita menginginkan mempuyai bentuk tubuh, wajah yang cantik serta kepopularitasan yang mereka sandang.

Tapi dibalik gemerlap dan kesempurnaan yang melekat, muncul fenomena model plus- plus. Model yang sekaligus berfungsi sebagai penyedia jasa layanan esek-esek. Beberapa agency juga menuturkan pengalaman mereka yang mendapati dengan mata kepala sendiri akan fenomena ini. Sebenarnya apa yang dicari oleh model plus-plus ini.., benarkah masih tak cukup pendapatan yang mereka terima sebagai model.., atau apakah ini adalah salah satu upaya untuk menuju puncak popularitas..?

Tulisan ini pernah di muat untuk program lensa edisi Putih abu-abu plus. Ada banyak yang kami kurangi, dan juga kami mohon maaf tak bisa menyampaikan insert narasumber yang pasti dengan banyak keterbatasan, akan bahasa visual dan bahasa cetak.
Nikmati saja… uraian-uraian di bawah ini berdasarkan pengalaman dan beberapa wawancara

Malam itu, Lensa mengunjungi sebuah tempat hiburan malam di salah satu sudut kota ini. Suasana khas dengan aroma alkohol yang menyengat turut mewarnai malam yang semakin larut itu. Semua wajah yang kami jumpai nampak mengisyaratkan keceriaan dan kebahagiaan. Entah sesaat,.. ataukah mereka memang benar-benar enjoy menikmati hentakan musik yang tersaji dari tangan seorang Disk joky.
Sementara di beberapa sudut yang lain, beberapa mata tertuju pada aksi fashion show yang menampilkan cewek-cewek seksy berbalut busana agak minim. Mereka melenggang di atas cat walk, dengan kepercayaan diri penuh. Senyum yang menggoda sesekali ditebarkan. Sudah pasti hal ini mengusik adrenalin laki- laki yang memang sangat menikmati peragaan busana itu.

Ya.. cewek-cewek seksy ini adalah model yang biasa membawakan busana hasil racikan designer di kota ini. Profesi yang menuntut kesempurnaan fisik dan juga psikis. Dan tak jarang di dambakan oleh kaum wanita kebanyakan. Muda, cantik, kaya dan yang pasti di kenal dan di kagumi banyak orang.
Tapi semudah itulah mereka menjadi model.. ?
Memang tak gampang menjadi seorang model. Wajah cantik dan tubuh seksi saja tak menjamin mencetaknya sebagai model yang populer serta kebanjiran order. Ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh mereka yang biasa bermandikan blits kamera dan melenggang di atas cat walk itu.

Agung Soedir, direktur utama Colour Model, sebuah agency yang telah lama berkibar di dunia modeling, sepakat jika model adalah racikan kesempurnaan. “ Gak gampang jadi model.., mereka harus punya modal cukup… misalnya postur yang memenuhi standart model, behavior mereka yang harus pas dengan iner beauty nya.., trus yang gak kalah penting adalah attitude. “ begitu katanya berapi-api.

Atas nama profesionalitas itulah, model juga di tuntut untuk bisa tampil di mana saja dan kapan saja. Mereka juga harus siap menggunakan busana dan gerak yang telah di atur untuknya. Termasuk menggunakan busana minim dan dalam pose syur sekalipun. Tak heran jika atas nama profesional, mereka rela melakukan pose- pose menantang dan panas di beberapa media atau website.

“ Ada emang.. model yang di tuntut seperti itu.., tergantung produksi dan kontrak yang harus dijalani. Jika model itu mau atas nama profesionalisme, mengapa tidak..” lanjut Soedir.

Di Indonesia sendiri telah menjamur agency–agency yang siap menawarkan jasa modelling. Tak terkecuali di kota Malang ini. Di agency ini anda bebas memilih model dengan segala macam karakter. Masing- masing agency menetapkan standart tersendiri dalam kwalitas model yang di naunginya.

Sangat penting bagi model, untuk tergabung dalam agency karena selain membantu mereka mendapatkan job, para model juga bisa meningkatkan kualitas bakat yang ia miliki

Semuanya berlomba-lomba untuk meningkatkan standart model yang di milikinya, Pose model salah satunya. Agency yang di pimpin langsung oleh Ivan, salah satu designer terkemuka di kota ini, misalnya, menetapkan beberapa standart bagi para model yang tergabung dalam agencynya. Termasuk, kontrol terhadap sikap dan prilaku model, karena menjaga image pose model yang ia bawahi.

“ Sebelum mereka menjadi model di agency ini.., saya memang menetapkan standart yang harus mereka penuhi..jadi gak sembarangan model boleh masuk di sini “.

Model dituntut untuk selalu tampil prima, dan sempurna. Itulah salah satu keharusan bagi sang model. Tuntutan ini juga terkadang mengkondisikan mereka pada gaya hidup modern yang terkadang tak jauh dari dunia malam.

Meski tak rata-rata model kebanyakan, tak jarang, para model juga kerap menghabiskan waktunya di klub, atau tempat-tempat hiburan malam lainnya. Kebiasaan ini, adalah sebagai bentuk pergaulan, aktualisasi modernitas, dan terkadang memang sebuah gaya hidup. Ya…., Sebuah live style yang membutuhkan dana tak sedikit bukan..?

“Kalau yang kayak gitu tergantung modelnya ya.. mbak. Tapi emang nggak sedikit sih.. yang punya livestyle kayak gitu. Saya pikir wajar aja karena dunia mereka kan gak jauh dari glamour. Tapi sekali lagi itu tergantung dengan diri mereka masing- masing “ lanjut Ivan.

Nining Pribadyningthas, seorang psikolog lulusan Universitas Muhamadiyah Malang mengatakan, fenomena model yang bisa dibawa ke tempat tidur bukanlah hal baru. Fenomena ini sudah menyeruak di kota kecil ini.

“Ini adalah imbas dari kehidupan hedon, saya pikir banyak faktor yang menyebabkan mereka memilih jalan pintas untuk menjual diri. Sebetulnya fenomena pelacuran di tingkat model atau pelacuran kelas teri, dengan memungut pelacur di pinggir-pinggir jalan, konteksnya tetep sama. Tetapi pada dunia model, barang kali lebih prestis. Tarifnya pun lebih mahal pasti, dan konsumennya ada kebanggaan tersendiri setelah meniduri model A atau moded B “

Ya.. terdorong dengan kemewahan dan gaya hidup yang menggiurkan, menggoda model yang konon tak kuat iman, untuk mendapatkan segala kilau dunia itu. Dari sini muncullah fenomena model plus- plus. Julukan untuk mereka yang juga berprofesi ganda sebagai penawar adrenalin pria-pria hidung belang. Sebagai teman kencan dan.. berakhir pada sensasi menebarkan di tempat tidur…

Ivan, pimpinan pose model, mempunyai cerita khusus tentang hal itu…

“ Saya pernah menggelar show bareng dengan beberapa agency besar dari Surabaya. Pada saat itu di ruang vitting room, setelah usai menggelar show, saya berkumpul dengan beberapa model terkenal asal Surabaya. Tanpa sengaja saya mendengar seorang model sedang negosiasi di telpon soal harga, dan janjian mau ketemu di mana. Eh.. nggak lama muncul pria paruh baya. Kayak bapak-bapak gitu deh. Nyamperin model, trus ngloyor deh….”

Begitulah pengalaman Ivan, saat agency-nya menggelar show bareng dengan sebuah agency ternama di Surabaya. Memang, profesi sebagai penjaja esek-esek bisa terbungkus oleh apa saja. Bisa juga model atau profesi yang lainnya. Namun jika di telaah lebih dalam, akan muncul beribu pertanyaan, mengapa profesi yang akrab dengan kemewahan dan identik dengan cepat menghasilkan rupiah itu, juga sekaligus nyambi menjadi pekerja esek- esek.

Lensa bertemu dengan Sandra. Perempuan berusia 18 tahun dan kini berstatus sebagai mahasiswa semester 4 di salah satu universitas ternama di kota ini. Sandra, yang berasal dari pulau penghasil kayu terbesar di Indonesia ini telah 10 tahun menjadi model. Praktis dunia ini telah ia kenal sejak kanak- kanak.

Menjadi model plus-plus, memang satu hal yang masih baru baginya. Hal ini berawal ketika, ia mulai memasuki bangku kuliah dan mendapati pergaulan berbeda dari daerah asalnya. Pada awalnya Sandra merasa gerah menceritakan pengalamannya menjadi model plus-plus, namun untuk anda teman lensa, Sandra mau bercerita banyak tentang dunia model plus-plus yang ia jalani. Dan atas nama privasi kami samarkan indentitas Sandra sesungguhnya.

“ Saya gak da banyangan sebelumnya mbak…, tapi gimana ya.. sekarang.. mbak pikir deh, berapa banyak biaya hidup dan perawatan tubuh, beli-beli baju, ke salon yang mesti saya keluarin. Sedang gaji model sendiri gak cukup lah.. buat penuhin semua itu….”

Karena materi dan popularitas, demikian alasan Sandra ketika melakoni profesi ganda sebagai model plus- plus. Sudah tak perduli lagi memang dengan siapa yang menggunakan jasa, karena faktor uang di atas segalanya. Sandra akan dengan mudah mendapatkan apa yang ia inginkan, dengan rupiah di tangannya. Lalu gimana cara Sandra mendapatkan pelanggan.

“ Kalau masalah pelanggan sih banyak mbak.., tapi saya biasanya pilih-pilih…, kalau ganteng gak punya uang ke laut aja deh.., kalau kaya, bapak-bapak dengan perut buncit.. enggak juga deh mbak.. saya ngeri.. target saya adalah om-om kece. Setengah tua juga gak papa yang penting duwitnya. Hahahaha...” lanjut Sandra

Sebagai model plus-plus, tentu Sandra tak sembarangan untuk memilih tempat kencan. Seolah sadar betul dengan status dan image yang ia pertaruhkan, Sandra begitu hati – hati memilih tempat kencan yang sebisanya tak diketahui oleh teman- teman atau orang-orang yang mengenalnya. Dalam urusan bercinta, Sandra pun harus siap dengan gaya seks yang terkadang membuatnya melakukan hal-hal yang tak ia inginkan.

“ Biasanya sih di villa, atau di hotel yang terbilang save. Kalau urusan gaya bercinta… hahhahaha.. kadang saya eneg juga ngelayanin yang aneh-aneh. Dah tua masih kayak orang muda ajaa..”

Dunia model yang tampak begitu glamour dan mensyaratkan kesempurnaan fisik, menjadi dambaan bagi setiap orang. Dan dunia plus-plus memang selalu ada di antara kita. Tak hanya di dunia modelling saja pastinya. Mereka terus menggeliat sejalan dengan denyut modernitas yang makin deras. Lepas dari itu, ada harapan postif karena kota ini, menawarkan banyak ladang untuk lebih meningkatkan kualitas model yang ada. Menjadi plus-plus atau bukan, kembali pada pribadi masing masing,

Banyaknya situs terselubung yang menyediakan layanan lady escort di indonesia. Salah satunya adalah situs www.exoticindoescort.page.tl. Situs tersebut banyak sekali menyediakan lady escort yang terawat dan cantik.


http://gadgetapos.blogspot.com/2010/11/fenomena-model-plus-plus-lady-escort.html
Enter your email address to get update from Info Blog.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.

Copyright © 2015. Info Blog 97 - All Rights Reserved | Template Created by Info Blog Proudly powered by Blogger