Blog Info, Menuliskan kata kunci yang berulang-ulang (keyword stuffing) dan meletakkannya dalam beberapa kalimat postingan blog tanpa diimbangi dengan kosa kata lainnya yang relevan akan dianggap spam oleh Google, hal ini memiliki resiko paling buruk yaitu artikel (postingan blog) yang bersangkutan akan mengalami proses de-index (tidak terindeks oleh search engine).
Sistem PageRank, walau menerapkan sebuah algoritma yang kompleks, belakangan juga tidak lagi sepenuhnya mampu menghadapi berbagai macam trik dan manipulasi. Sejumlah webmaster dan praktisi SEO telah mengembangkan beberapa metode yang memanfaatkan kelemahan cara kerja PageRank agar halaman web klien mereka berada pada peringkat pertama hasil pencarian. Google secara resmi telah melarang penggunaan beberapa teknik ilegal seperti link farming, doorway pages, keyword stuffing, dan auto generated pages atau scraper pages. Situs atau layanan SEO yang tetap menggunakanannya terancam akan dihapus dari indeks pencarian.
Baca juga : Amankan Blog dengan 4 hal Penting.
Ancaman Google dan mesin pencari lain bukan hanya gertakan. Beberapa perusahaan layanan SEO beserta klien mereka yang tidak mengindahkan larangan tersebut menerima penalti yang serius karena perbuatan ilegal mereka. Pada tahun 2005, Matt Cutts dari Google mengatakan bahwa URL sebuah firma SEO bernama Traffic Power beserta klien-klien mereka telah dihapus dari indeks Google karena menggunakan teknik SEO ilegal. Kasus lain yang terkenal adalah ketika Google pada Februari 2006 menghapus situs web perusahaan BMW dan Ricoh Jerman dari daftar karena terbukti menggunakan metode SEO yang manipulatif. BMW dan Ricoh dengan segera meminta maaf kepada Google dan memperbaiki situs mereka. Google kemudian memasukkan kembali situs web mereka ke dalam indeks pencarian. Namun skandal tersebut tetap meninggalkan citra buruk dan memalukan bagi kedua perusahaan tersebut.
Baca juga : Amankan Blog dengan 4 hal Penting.
Ancaman Google dan mesin pencari lain bukan hanya gertakan. Beberapa perusahaan layanan SEO beserta klien mereka yang tidak mengindahkan larangan tersebut menerima penalti yang serius karena perbuatan ilegal mereka. Pada tahun 2005, Matt Cutts dari Google mengatakan bahwa URL sebuah firma SEO bernama Traffic Power beserta klien-klien mereka telah dihapus dari indeks Google karena menggunakan teknik SEO ilegal. Kasus lain yang terkenal adalah ketika Google pada Februari 2006 menghapus situs web perusahaan BMW dan Ricoh Jerman dari daftar karena terbukti menggunakan metode SEO yang manipulatif. BMW dan Ricoh dengan segera meminta maaf kepada Google dan memperbaiki situs mereka. Google kemudian memasukkan kembali situs web mereka ke dalam indeks pencarian. Namun skandal tersebut tetap meninggalkan citra buruk dan memalukan bagi kedua perusahaan tersebut.
Baca juga : Peringkat Blog merosot tajam ???
Keyword berarti kata kunci, bisa diumpamakan sebagai anak panah yang dilepaskan dari busurnya untuk membidik obyek tertentu. Tidak ada lain tujuan dari memanah ini kecuali SEO (Search Engine Optimization). SEO sendiri dapat dipahami sebagai serangkaian daya dan upaya tertentu untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik dari mesin pencari menuju alamat blog yang bersangkutan (meraih visitor organik).
Jadi tujuannya jelas yaitu agar blog anda selalu berada di halaman terdepan dan teratas dari suatu pencarian search engine, sehingga konsekuensinya adalah blog anda akan sering dikunjungi netter. Lazimnya adalah, blog yang berada di urutan 10 teratas search engine (SERP) akan memiliki peluang besar untuk diklik dan dikunjungi oleh pengunjung. Dari fenomena SEO yang demikian maka lahirlah 1001 jurus-jurus SEO (tanpa memperhatikan dampaknya di masa depan) untuk dipergunakan agar blog anda muncul di urutan paling atas dari sebuah hasil pencarian search engine.
Menurut pengertian yang ada pada Creating a Google-friendly site: Best practices, bahwa keyword stuffing itu adalah usaha memanipulasi ranking sebuah blog pada SERP Google (search engine result page google) dengan cara menginjekkan keyword ke dalam sebuah halaman web atau blog.
Kata Stuffing mengandung makna mengisi atau memadatkan. Sedang kalau pengertian dari keyword stuffing adalah keyword atau kata kunci yang di isikan berulang-ulang. Para blogger yang bertabiat nakal memanah SEO dengan Keyword Stuffing dan aksi gelap mata bahkan tanpa memikirkan resiko.
Jadi tujuannya jelas yaitu agar blog anda selalu berada di halaman terdepan dan teratas dari suatu pencarian search engine, sehingga konsekuensinya adalah blog anda akan sering dikunjungi netter. Lazimnya adalah, blog yang berada di urutan 10 teratas search engine (SERP) akan memiliki peluang besar untuk diklik dan dikunjungi oleh pengunjung. Dari fenomena SEO yang demikian maka lahirlah 1001 jurus-jurus SEO (tanpa memperhatikan dampaknya di masa depan) untuk dipergunakan agar blog anda muncul di urutan paling atas dari sebuah hasil pencarian search engine.
Menurut pengertian yang ada pada Creating a Google-friendly site: Best practices, bahwa keyword stuffing itu adalah usaha memanipulasi ranking sebuah blog pada SERP Google (search engine result page google) dengan cara menginjekkan keyword ke dalam sebuah halaman web atau blog.
Kata Stuffing mengandung makna mengisi atau memadatkan. Sedang kalau pengertian dari keyword stuffing adalah keyword atau kata kunci yang di isikan berulang-ulang. Para blogger yang bertabiat nakal memanah SEO dengan Keyword Stuffing dan aksi gelap mata bahkan tanpa memikirkan resiko.
ALGORITMA LATENT SEMANTIC INDEXING (LSI)
Algoritma LSI (Latent Semantic Indexing) sebenarnya sudah lama diterapkan google.inc atau perusahaan mesin pencari besar lainnya semisal yahoo dan MSN. Namun banyak diantara kita (pecinta SEO) yang kurang memahaminya, atau malah bahkan tidak mau mengetahuinya sama sekali. Saya sendiri berpendapat kalau Algoritma Google LSI membunuh konsep-konsep penilai data lainnya. Karena untuk penilai kualitas konten, Algoritma google lsi memang dinilai lebih sempurna dibandingkan dengan konsep-konsep penilai data google terdahulunya. Konsep “Ada makna [keyword]” (Latent Semantic) ini menurut saya lebih menjawab query permintaan dan tidak mudah untuk dipermainkan oleh para webmaster dibandingkan dengan konsep “keyword proximity” atau pun “keyword density”.
Apa itu Algoritma Google LSI???
Kalau kita mencoba memahaminya dari kata per kata (“Latent”, “Semantic”, “Indexing”),
Maka menurut artikata.com, “Laten” bisa diartikan dengan tersembunyi; terpendam; tidak kelihatan (tetapi mempunyai potensi untuk muncul).
Sedangkan menurut wikipedia bahasa Indonesia, semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain, yaitu : sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu. Pengindeksan (Indexing) algoritma Google sekarang lebih menitik beratkan untuk mencari ke “titik data” dari queri permintaan.
Contoh ”penulisan konten yang menjawab keyword” atau “query permintaan yang semantik” adalah sebagai berikut :
Contoh ”penulisan konten yang menjawab keyword” atau “query permintaan yang semantik” adalah sebagai berikut :
Keyword “Mobil” semantik dengan keyword “Kendaraan roda empat”, keyword “yamaha” semantik dengan keyword “semakin di depan”, keyword “kerbau” semantik dengan keyword “binatang berkaki empat” atau bisa juga “binatang pembajak sawah”. Jadi dalam Algoritma Google LSI ini, penulis yang benar-benar mengusai bidangnya adalah merupakan pesaing terberat kita di SERP (search engine result page), meskipun ia tidak tahu apa-apa tentang “SEO“.
Baca juga : Bikin Blog jadi Viral di Media Sosial.
Demikianlah uraian saya, dengan satu pesan penting : Algoritma Google dewasa ini sudah semakin pintar dalam menilai kualitas sebuah konten blog sekaligus melakukan pemeringkatan konten yang bersangkutan pada daftar hasil pencariannya (SERP Google). Oleh karenanya, sebagai blogger yang bermartabat, hendaknya kita jangan sekali-kali melakukan praktek-praktek yang konyol semacam penerapan Keyword Stuffing tersebut di atas.
4 komentar
Berarti ini jawaban yang selama ini aku cari, meta keyword sudah tidak lagi penting di mata Google ....., dan sebagai gantinya kita maksimalkan Meta Deskripsi dan kualitas konten blog. Trims, telah sudi berbagi.
BalasBisa jadi begitu mas bro ... thanks for coming
BalasAhh. Saya banget yang suka berulang2 gitu. Makasih mas. Skrg harus pintar2 cari semantik nya ya.
BalasTerkadang aku juga masih mengulang-ulang kok .....
BalasSilahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.