Info Blog, berbeda dengan pendahulunya Mobil Listrik Selo, mobil listrik tenaga surya buatan mahasiswa-mahasiswa ITS Surabaya ini akan melenggang mengikuti World Solar Challenge 2015 (WSC) di Australia. Satu lagi tehnologi canggih karya Anak Bangsa yang penulis harapkan tidak mengalami nasib "terbengkalai" seperti pendahulu-pendahulunya.
Dana 1 M, ITS kembangkan Mobil Listrik bertenaga surya.
Mobil listrik bertenaga surya besutan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang baru saja akan diikutkan kompetisi World Solar Challenge 2015 (WSC) di Australia, membutuhkan dana yang tak sedikit. Hal itu diakui oleh Rektor ITS, Joni Hermana. Menurutnya, dana untuk pengembangan mobil listrik tenaga surya, Widya Wahana V, membutuhkan total dana Rp 1 miliar.
"Mobil listrik tenaga surya kita ini membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Tapi, itu juga saweran dari berbagai pihak. Tidak hanya dari ITS saja. Kemenristek Dikti juga ikut andil," ujarnya saat ditemui Merdeka.com sesuai konferensi pers pencapaian kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Jakarta, Senin (17/8).
Kendati begitu, kata dia, dana sebesar itu tidak bisa dibandingkan dengan universitas-universitas di luar negeri yang juga ikut kompetisi ini. "Kalau dibandingkan dengan Stanford University, MIT, Cambridge University, dan lain sebagainya yang juga ikut kompetisi ini, tentu saja kita tidak seberapa. Mereka bisa lebih besar dari kita total dana pengembangannya," kata Joni. Meskipun kalah soal dana, dirinya optimis dan berharap perguruan tinggi yang digawanginya bisa keluar menjadi pemenang.
Mobil listrik bertenaga surya ini berkekuatan 12x2 kW, diberi nama Widya Wahana V, mobil ini diperkirakan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 Km/jam dan memiliki jarak tempuh 700 km/charge (700 km untuk satu kali charge penuh).
Oleh sebab itu, untuk membuktikan sebelum laga dunia itu, pada tanggal 17 Agustus tahun ini, mobil Widya Wahana V telah melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bali dalam Tour De Java Bali. Rencananya, mobil tersebut melakukan pitstop (berhenti) di beberapa kota besar yakni Semarang, Banyuwangi, dan Denpasar.
"Mobil listrik tenaga surya kita ini membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Tapi, itu juga saweran dari berbagai pihak. Tidak hanya dari ITS saja. Kemenristek Dikti juga ikut andil," ujarnya saat ditemui Merdeka.com sesuai konferensi pers pencapaian kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Jakarta, Senin (17/8).
Kendati begitu, kata dia, dana sebesar itu tidak bisa dibandingkan dengan universitas-universitas di luar negeri yang juga ikut kompetisi ini. "Kalau dibandingkan dengan Stanford University, MIT, Cambridge University, dan lain sebagainya yang juga ikut kompetisi ini, tentu saja kita tidak seberapa. Mereka bisa lebih besar dari kita total dana pengembangannya," kata Joni. Meskipun kalah soal dana, dirinya optimis dan berharap perguruan tinggi yang digawanginya bisa keluar menjadi pemenang.
Mobil listrik bertenaga surya ini berkekuatan 12x2 kW, diberi nama Widya Wahana V, mobil ini diperkirakan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 Km/jam dan memiliki jarak tempuh 700 km/charge (700 km untuk satu kali charge penuh).
Oleh sebab itu, untuk membuktikan sebelum laga dunia itu, pada tanggal 17 Agustus tahun ini, mobil Widya Wahana V telah melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bali dalam Tour De Java Bali. Rencananya, mobil tersebut melakukan pitstop (berhenti) di beberapa kota besar yakni Semarang, Banyuwangi, dan Denpasar.
Mobil Listrik Tenaga Surya ITS Berlaga di Australia
http://www.madiunpos.com/2015/08/20/inovasi-otomotif-mobil-listrik-tenaga-surya-its-berlaga-di-australia-634651
Mobil listrik bertenaga surya buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap mengikuti ajang internasional World Solar Challenge (WSC) 2015 di Australia, Oktober 2015 mendatang.
Mobil tenaga surya yang diberi nama Widya Wahana V (WW5) tersebut saat ini telah selesai melakukan uji coba Tour de Java-Bali, 17-19 Agustus 2015, dengan rute Jakarta-Denpasar.
Dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Selasa (18/8/2015), Rektor ITS Joni Hermana menyebutkan bahwa keikutsertaan ITS Solar Car Racing Team dalam ajang WSC 2015 ini merupakan kali kedua.
“Ini sangat membanggakan, karena tahun ini hanya ITS yang merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam lomba tersebut,” katanya.
Adapun mobil listrik tenaga surya WW5 ini memiliki motor listrik berkekuatan 12 x 2 kW, dan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 km/jam, dengan jarak tempuh 700 km per/charge.
Darwin-Adelaide
WSC 2015 merupakan perlombaan inovasi otomotif berupa mobil surya tingkat internasional, yakni perlombaan dengan perjalanan sejauh 3.000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).
Tantangan yang harus dihadapi peserta WSC 2015 adalah bagaimana mengelola tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal enam hari dengan perjalanan setiap hari maksimal 9 jam (08.00 – 17.00 waktu setempat).
Inovasi Otomotif
Mobil listrik bertenaga surya buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap mengikuti ajang internasional World Solar Challenge (WSC) 2015 di Australia, Oktober 2015 mendatang.
Mobil tenaga surya yang diberi nama Widya Wahana V (WW5) tersebut saat ini telah selesai melakukan uji coba Tour de Java-Bali, 17-19 Agustus 2015, dengan rute Jakarta-Denpasar.
Dalam siaran pers yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Surabaya, Selasa (18/8/2015), Rektor ITS Joni Hermana menyebutkan bahwa keikutsertaan ITS Solar Car Racing Team dalam ajang WSC 2015 ini merupakan kali kedua.
“Ini sangat membanggakan, karena tahun ini hanya ITS yang merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam lomba tersebut,” katanya.
Adapun mobil listrik tenaga surya WW5 ini memiliki motor listrik berkekuatan 12 x 2 kW, dan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 km/jam, dengan jarak tempuh 700 km per/charge.
Darwin-Adelaide
WSC 2015 merupakan perlombaan inovasi otomotif berupa mobil surya tingkat internasional, yakni perlombaan dengan perjalanan sejauh 3.000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).
Tantangan yang harus dihadapi peserta WSC 2015 adalah bagaimana mengelola tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal enam hari dengan perjalanan setiap hari maksimal 9 jam (08.00 – 17.00 waktu setempat).
Inovasi Otomotif
Selain itu, tantangan suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu berkisar antara 20 – 30 derajat celcius, tempat pemberhentian (pit stop) yang tidak menentu, keadaan jalanan yang penuh dengan road train juga menjadi tantangan lainnya. Dibutuhkan inovasi otomotif mumpuni untuk menjawab tantangan itu.
Dalam kompetisi global tersebut, tim Indonesia akan bersaing dengan tim-tim inovasi otomotif dari perguruan tinggi ternama di dunia seperti Tokai University, Michigan, Stamford University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge University,dan perguruan tinggi top lainnya.
Widya Wahana V, Mobil Bertenaga Surya Ciptaan Mahasiswa ITS Surabaya
http://www.mobil123.com/berita/widya-wahana-v-mobil-bertenaga-surya-ciptaan-mahasiswa-its-surabaya/19018
Mahasiswa Indonesia kembali siap memperlihatkan gebrakan. Mahasiswa ITS Surabaya menciptakan mobil listrik bertenaga surya bernama Widya Wahana V. Mobil tersebut kini tengah di tes dari Jakarta sampai Bali.
Mobil ini sendiri melakukan 'Tour de Java-Bali' mulai kemarin setelah dilepas oleh Menristek Mohamad Nasir. Widya Wahana V akan menempuh uji coba Jakarta-Denpasar sebelum diikutkan dalam lomba internasional di Australia. Dari Jakarta menuju Semarang diterima dan kemudian dilepas oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
Setelah itu, dilanjutkan ke Surabaya diterima kemudian dilepas Walikota Risma dan Gubernur Sukarwo. Kemudian menuju Banyuwangi diterima Bupati Anas. Finish di GWK Bali diterima Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
ITS membangun mobil listrik bertenaga surya Widya Wahana V yang merupakan mobil listrik hemat energi dan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi gas buang sama sekali.
Oktober mendatang Widya Wahana V akan diperlombakan pada World Solar Challenge 2015, Australia (WSC 2015).
World Solar Challenge merupakan perlombaan mobil surya tingkat internasional, yaitu perjalanan sejauh 3000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).
Tantangan dari WSC 2015 adalah bagaimana mengolah tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal 6 hari dengan jam race (jalannya mobil) yang di tentukan, yaitu hanya 9 jam (08.00 – 17.00 Waktu setempat) per harinya.
Di tambah dengan tantangan suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu berkisar antara 20 – 30 derajat celcius. Tempat pemberhentian (pit stop) yang tidak menentu, keadaan jalanan yang penuh dengan road train menjadi tantangan lainnya.
Keikutsertaan ITS Solar Car Racing Team pada World Solar Challenge 2015 merupakan pembuktian bahwa mahasiswa/i Indonesia mampu bersaing dalam kompetisi global dengan tim-tim dari perguruan tinggi ternama di dunia seperti Tokai University, Michigan, Stamford University, MIT, Cambridge University, dan perguruan tinggi top lainnya.
Mobil ini sendiri melakukan 'Tour de Java-Bali' mulai kemarin setelah dilepas oleh Menristek Mohamad Nasir. Widya Wahana V akan menempuh uji coba Jakarta-Denpasar sebelum diikutkan dalam lomba internasional di Australia. Dari Jakarta menuju Semarang diterima dan kemudian dilepas oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
Setelah itu, dilanjutkan ke Surabaya diterima kemudian dilepas Walikota Risma dan Gubernur Sukarwo. Kemudian menuju Banyuwangi diterima Bupati Anas. Finish di GWK Bali diterima Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
ITS membangun mobil listrik bertenaga surya Widya Wahana V yang merupakan mobil listrik hemat energi dan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi gas buang sama sekali.
Oktober mendatang Widya Wahana V akan diperlombakan pada World Solar Challenge 2015, Australia (WSC 2015).
World Solar Challenge merupakan perlombaan mobil surya tingkat internasional, yaitu perjalanan sejauh 3000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).
Tantangan dari WSC 2015 adalah bagaimana mengolah tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal 6 hari dengan jam race (jalannya mobil) yang di tentukan, yaitu hanya 9 jam (08.00 – 17.00 Waktu setempat) per harinya.
Di tambah dengan tantangan suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu berkisar antara 20 – 30 derajat celcius. Tempat pemberhentian (pit stop) yang tidak menentu, keadaan jalanan yang penuh dengan road train menjadi tantangan lainnya.
Keikutsertaan ITS Solar Car Racing Team pada World Solar Challenge 2015 merupakan pembuktian bahwa mahasiswa/i Indonesia mampu bersaing dalam kompetisi global dengan tim-tim dari perguruan tinggi ternama di dunia seperti Tokai University, Michigan, Stamford University, MIT, Cambridge University, dan perguruan tinggi top lainnya.
ITS merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam perlombaan tersebut.
Dengan motor listrik berkekuatan 12 x 2 kW, Widya Wahana V dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 km/jam dan memiliki jarak tempuh 700 km/charge.
ITS Surabaya berharap Widya Wahana V mampu menorehkan prestasi maksimal pada WSC 2015, yaitu menjadi juara dunia.
Sama seperti mobil keluaran ITS lainnya mobil ini perlu di uji coba sebelum berlaga di negeri kangguru tersebut.
Kegiatan Tour de Java Bali ini juga diselenggarakan dengan harapan dapat mensosialisasikan pentingnya pengembangan transportasi bertenaga alternatif khususnya tenaga surya/matahari pada masyarakat Indonesia.
Dikumpulkan dari berbagai sumber.
2 komentar
terimakasih banyak gan atas infonya
Balassalam rajalistrik.com
Sama-sama ...., Akbar Gumilar ini cowok apa cewek sih ... ? He he he
BalasSilahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.