Info Blog, pada kali ini mencoba untuk memprediksi praktek-praktek SEO pada masa-masa yang akan datang terutama sejak berlakunya algoritma MobileGeddon yang telah di-launch per tanggal 21 April 2015 lalu. Algoritma ini membawa perubahan yang cukup signifikan dan lumayan radikal dalam upaya optimasi SEO untuk sebuah situs atau blog, terutama bagi blog-blog yang baru semacam Info Blog ini. Meskipun penulis dalam hal ini bukan seorang pakar SEO, namun bilamana kita mencermati sinyal-sinyal kegiatan blogging, terutama yang berkaitan dengan optimasi SEO, maka dapatlah kita prediksikan model-model optimasi SEO di masa-masa mendatang.
Paling tidak kita dapat memperoleh gambaran yang akan menjadi sebagian besar fokus optimasi SEO pada masa depan, yaitu :
Table of content :
1. Mobile Friendly
2. Kecepatan Loading Blog
3. Profil Backlink Blog
4. Konten yang Shareable
5. Konten yang Kaya
Mobile Friendly
Konsep mobile friendly sebenarnya bukan lagi merupakan barang baru, tercatat di tahun 2011 hal tersebut telah menjadi trend besar. Website-website berbondong-bondong hadir dengan versi mobilenya masing-masing. Pada saat yang hampir bersamaan, Responsive Web Design (RWD) juga telah mulai dikembangkan. Meski pada tahun itu Google telah mendorong website untuk mendukung perangkat mobile, namun di akhir tahun 2014 kemarin, Google memutuskan untuk menyampaikan secara terbuka dukungannya melalui label "Mobile Friendly" yang disematkan di bagian bawah judul halaman pada hasil listing SERP dalam modus mobile search. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada user atau pengguna perangkat mobile apakah website yang muncul di dalam list tersebut (hasil pencarian Google) dapat diakses dengan baik atau tidak (lewat perangkat mobile).
Maka strategi ini (mobile friendly) menjadi mutlak untuk SEO mulai sekarang. Anda bisa melakukan dua hal berikut : (1) bertahan menggunakan template versi mobile bawaan blogger yang dapat diaktifkan dan atau di-setting melalui dashboard > template. Anda juga bisa (2) memilih untuk menggunakan satu template untuk semua versi, alias model Responsive Template. Saya pribadi lebih memilih untuk menggunakan model Responsive Template pada blog ini demi untuk keamanan dan kenyamanan (para pengguna).
Satu hal yang agak disayangkan, template responsive blogger banyak yang tidak dibuat dengan kehati-hatian, sehingga tidak sedikit yang loadingnya sangat lama, terutama saat diakses via perangkat mobile atau smartphone. Dan untuk mengatasi hal ini kita mesti melakukan sedikit perubahan dengan hati-hati sekaligus memanfaatkan saran-saran yang diberikan oleh Google PageSpeed Insights, sebuah tool dari Google yang sangat membantu dalam rangka menganalisa kecepatan loading sebuah blog.
Oya, ada yang tertinggal, bilamana anda telah mempergunakan model template responsif, maka harus mematikan versi mobile, karena tidak ada gunanya. Mungkin hal ini pula yang bikin bingung browser mobile saat memproses template mana yang harus ditampilkan, bilamana anda tidak mematikan fitur mobile version asli blogger.
Konsep mobile friendly sebenarnya bukan lagi merupakan barang baru, tercatat di tahun 2011 hal tersebut telah menjadi trend besar. Website-website berbondong-bondong hadir dengan versi mobilenya masing-masing. Pada saat yang hampir bersamaan, Responsive Web Design (RWD) juga telah mulai dikembangkan. Meski pada tahun itu Google telah mendorong website untuk mendukung perangkat mobile, namun di akhir tahun 2014 kemarin, Google memutuskan untuk menyampaikan secara terbuka dukungannya melalui label "Mobile Friendly" yang disematkan di bagian bawah judul halaman pada hasil listing SERP dalam modus mobile search. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada user atau pengguna perangkat mobile apakah website yang muncul di dalam list tersebut (hasil pencarian Google) dapat diakses dengan baik atau tidak (lewat perangkat mobile).
Maka strategi ini (mobile friendly) menjadi mutlak untuk SEO mulai sekarang. Anda bisa melakukan dua hal berikut : (1) bertahan menggunakan template versi mobile bawaan blogger yang dapat diaktifkan dan atau di-setting melalui dashboard > template. Anda juga bisa (2) memilih untuk menggunakan satu template untuk semua versi, alias model Responsive Template. Saya pribadi lebih memilih untuk menggunakan model Responsive Template pada blog ini demi untuk keamanan dan kenyamanan (para pengguna).
Satu hal yang agak disayangkan, template responsive blogger banyak yang tidak dibuat dengan kehati-hatian, sehingga tidak sedikit yang loadingnya sangat lama, terutama saat diakses via perangkat mobile atau smartphone. Dan untuk mengatasi hal ini kita mesti melakukan sedikit perubahan dengan hati-hati sekaligus memanfaatkan saran-saran yang diberikan oleh Google PageSpeed Insights, sebuah tool dari Google yang sangat membantu dalam rangka menganalisa kecepatan loading sebuah blog.
Oya, ada yang tertinggal, bilamana anda telah mempergunakan model template responsif, maka harus mematikan versi mobile, karena tidak ada gunanya. Mungkin hal ini pula yang bikin bingung browser mobile saat memproses template mana yang harus ditampilkan, bilamana anda tidak mematikan fitur mobile version asli blogger.
Kecepatan Loading Blog
Kecepatan loading sebuah blog menjadi salah satu faktor yang sudah digaungkan oleh pihak Google sejak awal tahun lalu. Sebagai salah satu tolok ukur pengalaman pengguna (user experience) dalam mengakses website, kini kecepatan loading sebuah blog menjadi semakin penting saja bagi upaya optimasi SEO. Inilah mengapa saya agak bersikap kritis dengan template responsif yang load-nya cukup lama ketika diakses via mobile. Situs boleh tampil keren dan mobile friendly dengan template responsive, namun hendaknya jangan lupa memperhatikan aspek kecepatan akses-nya (page-loading). Poin-poin penting yang bisa dilakukan pada upaya modifikasi template yang sudah dipakai ? Ada, misalnya: optimasi gambar (kompresi), kompresi file Javascript dan CSS, optimasikan rangkaian script HTML template, dan masih banyak cara lain lagi yang bisa anda lakukan.
Kecepatan loading sebuah blog menjadi salah satu faktor yang sudah digaungkan oleh pihak Google sejak awal tahun lalu. Sebagai salah satu tolok ukur pengalaman pengguna (user experience) dalam mengakses website, kini kecepatan loading sebuah blog menjadi semakin penting saja bagi upaya optimasi SEO. Inilah mengapa saya agak bersikap kritis dengan template responsif yang load-nya cukup lama ketika diakses via mobile. Situs boleh tampil keren dan mobile friendly dengan template responsive, namun hendaknya jangan lupa memperhatikan aspek kecepatan akses-nya (page-loading). Poin-poin penting yang bisa dilakukan pada upaya modifikasi template yang sudah dipakai ? Ada, misalnya: optimasi gambar (kompresi), kompresi file Javascript dan CSS, optimasikan rangkaian script HTML template, dan masih banyak cara lain lagi yang bisa anda lakukan.
Profil Backlink Blog
Backlink adalah salah satu tolok ukur yang digunakan oleh algoritma bernama PageRank™. Ditemani oleh beberapa algoritma lain, salah satu yang paling populer adalah Penguin, kualitas profil backlink yang sekarang menjadi fokus upaya optimasi SEO. Pada masa lalu backlink dapat dibuat dengan serampangan, dengan melakukan spam di sana sini, tapi untuk saat sekarang, profil backlink blog yang dibuat dengan cara seperti ini akan menjatuhkan kredibilitas SEO blog itu sendiri. Profil backlink blog adalah gambaran kualitas backlink yang dimiliki oleh sebuah situs dengan berdasarkan :
Backlink adalah salah satu tolok ukur yang digunakan oleh algoritma bernama PageRank™. Ditemani oleh beberapa algoritma lain, salah satu yang paling populer adalah Penguin, kualitas profil backlink yang sekarang menjadi fokus upaya optimasi SEO. Pada masa lalu backlink dapat dibuat dengan serampangan, dengan melakukan spam di sana sini, tapi untuk saat sekarang, profil backlink blog yang dibuat dengan cara seperti ini akan menjatuhkan kredibilitas SEO blog itu sendiri. Profil backlink blog adalah gambaran kualitas backlink yang dimiliki oleh sebuah situs dengan berdasarkan :
- darimana saja backlink berasal,
- kualitasnya,
- jumlahnya (kuantitasnya),
- variasi keyword-nya,
- penyebaran backlink ke homepage dan halaman-halaman lain,
- dan persentase nofollow vs dofollow-nya.
Jika (1) backlink berasal dari situs-situs berkualitas tinggi, (2) backlink yang memiliki variasi keyword bermacam-macam (tampak natural), (3) memiliki keseimbangan jumlah antara nofollow dan dofollow, (4) backlink ke homepage tidak terlampau parah jumlahnya dibanding dengan yang menuju ke halaman lain, maka profil backlink sebuah website disebut authoritative atau memiliki legitimasi tinggi. Sebaliknya, jika (1) banyak backlink berasal dari situs-situs spam, (2) direktori dan bookmark yang diragukan kualitasnya, (3) backlink hasil spam dan atau didapat dengan cara tidak wajar, (4) backlink yang memiliki variasi keyword dengan mayoritas sama persis atau hampir sama persis, (5) jumlah backlink ke homepage luar biasa banyaknya sampai ribuan sedangkan yang menuju ke postingan blog cuma satu dua, dan (6) semua backlink dofollow atau katakanlah sekitar 90% dofollow, maka profil backlinknya rendah atau tidak memiliki legitimasi, serta rawan terancam penurunan ranking, bahkan penalti atau banned total.
Oleh karena itu, strategi spam kini sangat berbahaya. Meskipun social bookmarking, dan direktori masih ada yang legitimate, tapi anda harus lebih selektif lagi, bahkan sebaiknya mengurangi aktivitas bagi-bagi link di situs-situs yang demikian ini. Solusi terbaiknya adalah memaksimalkan situs-situs semacam Google Plus, Facebook dan Twitter.
Memiliki link nofollow itu wajar, dan sudah semestinya. Jadi backlink dofollow dan nofollow itu memang berdampingan. Yang tidak wajar adalah ketika hampir semua backlink blog anda adalah dofollow (katakanlah seperti tadi, 90% dofollow), maka backlink sobat justru mudah diendus sebagai sebuah hal yang tidak wajar.
Mengenai variasi keyword, sudah jelas keyword yang sama persis dan bertubi-tubi sebagai anchor text pada sebagian besar backlink juga menjadi salah satu sebab blog dimakan algoritma Penguin.
Strategi terbaik ? Bisa dikatakan untuk saat ini saya jarang sekali melakukan link building dan lebih memilih menunggu mendapatkannya (link earning). Mendapatkan backlink adalah cara paling natural (menurut saya pribadi), dengan hasil backlink sangat berkualitas.
Konten Yang "Shareable"
Meski sinyal social (tweet, like, comment, plus one, share, dan lain-lain) masih menjadi sebuah bahan perdebatan hangat, antara berpengaruh atau tidak terhadap SEO, tapi hal ini menjadi salah satu tolok ukur yang penting. Konten yang "share-able", atau yang memiliki kemampuan untuk di-share dan menjadi viral (menyebar kemana-mana) akan menunjukkan bahwa sebuah konten memiliki ciri kualitas tertentu. Selain itu, share-able di sini juga berarti linkback, atau pemberian backlink karena konten menjadi rujukan dari berbagai website lain.
Meski sinyal social (tweet, like, comment, plus one, share, dan lain-lain) masih menjadi sebuah bahan perdebatan hangat, antara berpengaruh atau tidak terhadap SEO, tapi hal ini menjadi salah satu tolok ukur yang penting. Konten yang "share-able", atau yang memiliki kemampuan untuk di-share dan menjadi viral (menyebar kemana-mana) akan menunjukkan bahwa sebuah konten memiliki ciri kualitas tertentu. Selain itu, share-able di sini juga berarti linkback, atau pemberian backlink karena konten menjadi rujukan dari berbagai website lain.
Konten atau artikel yang di-share mungkin tidak secara langsung berpengaruh pada upaya optimasi SEO, namun dapat menjadi sebuah indikator bahwa blog dan si Empu-nya memiliki daya bagi yang sangat tinggi. Sedikit lebih berat nih, konten demikian akan meningkatkan brand, baik pada web/blog, bisnis, maupun individu-nya. Konten seperti ini mengundang banyak hal, semacam : link back dari halaman web/blog lain (mendapatkan backlink dari situs lain secara natural), meningkatkan popularitas, dan memberikan otoritas pada blog sobat serta sobat sendiri secara pribadi.
Konten yang Kaya
Semua pegiat SEO dan Blogger professional sudah sangat memahami akan hal ini (dan bukan rahasia lagi) bahwa konten yang kaya menjadi kunci kesuksesan SEO. Kita tidak berbicara pada konten jenis lain (gambar, video, lirik, definisi kata, dan lain-lain), tapi konten blog dan konten dalam bentuk tertulis lainnya, yang intinya melibatkan penuturan melalui tulisan. Jadi konten pendek, atau kira-kita kurang dari 250-300 kata tidak bisa disebut sebagai konten yang kaya. Meski ada, banyak sekali, konten pendek bisa menang di-SERP, saya pastikan tidak akan bertahan dalam waktu yang lama. Ini logis. Idealnya, konten yang kaya pasti melibatkan penulisan kata dalam jumlah yang tidak sedikit. Semakin kaya, semakin banyak kata yang dibutuhkan untuk ditulis. Intinya, semakin banyak wawasan yang harus dibongkar dan disampaikan, serta semakin panjang sebuah konten. Dan ini yang paling penting : semakin kaya pula variasi kata-kata maupun keywordnya.
Semua pegiat SEO dan Blogger professional sudah sangat memahami akan hal ini (dan bukan rahasia lagi) bahwa konten yang kaya menjadi kunci kesuksesan SEO. Kita tidak berbicara pada konten jenis lain (gambar, video, lirik, definisi kata, dan lain-lain), tapi konten blog dan konten dalam bentuk tertulis lainnya, yang intinya melibatkan penuturan melalui tulisan. Jadi konten pendek, atau kira-kita kurang dari 250-300 kata tidak bisa disebut sebagai konten yang kaya. Meski ada, banyak sekali, konten pendek bisa menang di-SERP, saya pastikan tidak akan bertahan dalam waktu yang lama. Ini logis. Idealnya, konten yang kaya pasti melibatkan penulisan kata dalam jumlah yang tidak sedikit. Semakin kaya, semakin banyak kata yang dibutuhkan untuk ditulis. Intinya, semakin banyak wawasan yang harus dibongkar dan disampaikan, serta semakin panjang sebuah konten. Dan ini yang paling penting : semakin kaya pula variasi kata-kata maupun keywordnya.
Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.