logo blog
Selamat Datang Di Info Blog
Terima kasih atas kesediaan anda berkunjung di Info Blog ini,
Semoga apa yang Info Blog share dan tulis di sini dapat bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang dapat berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

Viral Marketing sebuah Strategi Media Sosial

Blog Info, viral peopleBlog Info. Ketika platform Media Sosial diluncurkan, maka para ahli copywriting segera menemukan cara untuk menguasai media baru tersebut. Cita-cita mereka : "menciptakan perbincangan yang menular, seperti virus, dari satu orang menyebar ke dua orang, tiga orang, demikian seterusnya hingga jutaan orang turut terlibat dalam perbincangan tersebut. Maka mereka menyebutnya sebagai Viral, kata dasarnya ya dari virus itu tadi.
 
Demi menjadi viral, penulisan headline (judul postingan) menjadi sangat vital. Sebab, dalam mengkonsumsi sebuah Media Sosial, ternyata seseorang cenderung tidak mau meninggalkan platform kesayangannya itu. Cukup baca judulnya saja. Formula untuk menulis sebuah headline pun segera dipelajari. Sebisa mungkin, sebuah headline harus mengandung emosi. Hal ini makin diperkuat dengan temuan-temuan hasil riset bahwa ternyata ada dua jenis emosi yang paling disukai oleh netizen : Yang pertama adalah perasaan bahagia. Yang kedua adalah rasa marah.

Beberapa bulan terakhir ini saya sangat memperhatikan kemampuan efek viral yang dapat ditimbulkan oleh postingan-postingan di Media Sosial. Penasaran saya dimulai ketika Sinta & Jojo yang tiba-tiba booming dengan Keong Racunnya, atau Norman Kamaru yang bergoyang ala artis India, belum lagi Udin Sedunia yang pada akhirnya membuat ketiga video tersebut menjadi "the most wanted video" di YouTube.

Tidak bisa dipungkiri lagi, Psy dengan Gangnam Style adalah fenomena tersendiri di dunia viral marketing. Sejak dirilis, sudah lebih dari 1,5 milyar orang yang menontonnya. Kemampuan viral YouTube : share, embed atau sekedar memuat shortlink dari video sangat berarti di sini. Viral = traffic.

Viral Marketing.

Seth Godin, seorang ahli pemasaran terkenal, mendefinisikan Viral Marketing sebagai sebuah ide yang tersebar dan penyebaran ide tersebut membantu terjadinya penjualan (an idea that spreads–and an idea that while it is spreading actually helps market your business or cause).
 
Banyak kalangan yang mengakui bahwa Viral Marketing adalah teknik pemasaran terbaik. Dengan Viral Marketing, suatu perusahaan bisa menghemat biaya pemasaran sekaligus mendapatkan hasil yang optimal.

Ada tiga komponen utama dalam konsep viral marketing.

Pertama, konsumen. Viral marketing adalah pemasaran dari mulut ke mulut yang dilakukan bukan oleh pemasar, melainkan oleh pihak konsumen. Dengan demikian dalam hal ini konsumen menjadi komponen penting yang pertama. Demikian halnya di dunia blogging, komunitas atau kelompok-kelompok tertentu (calon pengunjung blog) hendaknya menjadi perhatian utama. Oleh karenanya dalam hal ini seorang blogger dituntut untuk aktif dalam berbagai macam Komunitas Media Sosial yang ada, semacam Komunitas Blogger, Komunitas Blogger Pemula dan sebagainya. Upaya sharing postingan blog dan saling memberi penghargaan antar sesama anggota komunitas merupakan langkah pertama yang terbaik untuk dilakukan.

Kedua, buzz. Yang dimaksud dengan buzz adalah bahan atau topik pembicaraan. Agar membuat konsumen bersedia membicarakan suatu produk, maka suatu jasa atau produk haruslah menarik dan unik sehingga membuat konsumen merasa ‘hebat’ bila mengetahui banyak mengenai produk atau jasa tersebut. Demikian halnya di dunia blogging, sebagai seorang blogger kita dituntut untuk selalu menampilkan topik-topik bahasan yang menarik untuk dibaca maupun dibicarakan oleh blogger-blogger lainnya. Oleh karenanya originalitas serta kualitas sebuah postingan blog dalam hal ini memegang peranan yang amat penting. Buatlah beberapa topik postingan blog yang mampu mempengaruhi pola berpikir blogger-blogger yang lainnya, sehingga postingan tersebut menjadi sebuah hal yang menarik untuk dibicarakan. Gaya bahasa dan pola penuturan menjadi faktor terpenting yang harus diperhatikan.

Ketiga, kondisi yang mendukung. Selain buzz yang harus menarik dan unik, kondisi yang mendukung mutlak diperlukan. Kondisi yang mendukung di sini mengacu kepada dua hal : peer pressure dan prestige. Peer pressure adalah pengaruh dari kelompok sebaya atau sejenis (peer group) agar seseorang mengubah perilaku, kebiasaan, dan nilai dirinya agar dapat diterima dalam kelompok tersebut. Mode fashion merupakan salah satu contoh dari peer pressure ini.

Sedangkan prestige atau kebanggaan pada dasarnya merupakan kebutuhan semua orang. Setiap orang ingin dipandang dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Setiap orang akan cenderung melakukan berbagai cara untuk membuat dirinya menjadi terpandang. Mulai dari membeli barang-barang mewah, tampil di muka umum, atau menunjukkan pengetahuan dan kepandaian yang dimiliki. Salah satu bentuk dari kegiatan itu adalah menceritakan kepada orang lain mengenai produk yang dikenalnya. Seseorang yang menceritakan sebuah produk berteknologi seperti komputer kepada orang lain akan merasa bangga jika produk yang diceritakan dan direkomendasikan tersebut kemudian dipakai oleh orang lain.

Dalam dunia blogging, originalitas dan kualitas sebuah postingan blog menjadi acuan terpenting untuk dapat meningkatkan peer pressure serta prestige sebuah blog termasuk admin blognya (blogger). Mampu menelurkan postingan-postingan yang original dan berkualitas tentu saja dalam hal merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang blogger, apalagi jika nantinya postingan tersebut akan menjadi contoh atau acuan bagi blogger-blogger yang lainnya. Dengan demikian memanfaatkan Media Sosial sebagai alat promosi postingan-postingan blog yang original dan berkualitas menjadi sebuah pilihan yang mutlak untuk dilakukan dengan cara sistematis dan berkesinambungan.

Di Indonesia kemampuan orang untuk saling berbicara satu sama lain termasuk tinggi. Pasti pernah makan di Rumah Makan Padang kan ? Apakah anda memperhatikan tulisan cerdas yang akan mendorong orang untuk melakukan viral seperti ini : “Jika Anda puas beritahu teman, Anda tidak puas beritahu kami”. Kecenderungan orang di Amerika, yang terjadi justru kebalikannya. Ketidakpuasan produk akan dikatakan ke 8 orang lainnya sementara apabila merasa puas dengan produk kita, orang Amerika hanya akan menyampaikan ke 1 orang saja. Well, okelah, di Indonesia pun hampir sama. Bayangkan, dengan kemampuan ‘berbicara’ (baca:gosip) di Indonesia, saya membayangkan akan lebih hebat kemampuan viral yang terjadi apabila hal negatif terjadi. "Bad news is a good news", itu kata wartawan.

Dahulu Viral Marketing seringkali di sebut Guerilla Marketing (gerilya). Ini jaman sebelum internet merasuk ke kehidupan kita. Viral jaman itu betul-betul kegiatan meng-gosip ria. Beberapa buku juga menyebut viral sebagai buzz marketing. Anything can do, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman; proses penciptaan viral saat ini sudah bergerak jauh dari apa yang terjadi sebelumnya. Internet (Media Sosial khususnya) adalah media yang luar biasa untuk praktek Viral Marketing.

Enter your email address to get update from Info Blog.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.

Copyright © 2015. Info Blog 97 - All Rights Reserved | Template Created by Info Blog Proudly powered by Blogger