logo blog
Selamat Datang Di Info Blog
Terima kasih atas kesediaan anda berkunjung di Info Blog ini,
Semoga apa yang Info Blog share dan tulis di sini dapat bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang dapat berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

Viral Marketing terobosan Dunia Blogging

Blog Info, viral blog bannerBlog Info. Viral Marketing (sebuah) terobosan baru di Dunia Blogging. Jika dikaitkan dengan kegiatan di dunia blogging, bentuk promosi blog dengan sistemViral Marketing sangat dianjurkan. Selain karena berbagai kelebihannya, penerapan promosi blog dengan Viral Marketing juga sangat cocok, mengingat basis aktifitas blogging itu dengan mempergunakan media internet yang notabene sama dengan penerapan Viral Marketing yang kebanyakan sama-sama membutuhkan media internet.

Salah satu fenomena dalam bidang teknologi informasi adalah munculnya internet. Internet yang awalnya dimulai di negara Amerika Serikat kemudian mendunia yang menyebabkan dunia seolah tanpa batas dimana orang dapat mengakses informasi dari belahan dunia manapun selama jaringan internet ada di wilayah negara tersebut. Internet sebagai sarana berkomunikasi pada mulanya banyak digunakan untuk saling berkirim e-mail dengan menggunakan Yahoo atau Hotmail misalnya, kemudian berkembang sebagai sarana untuk bersosialisasi dengan siapapun yang bisa diajak berteman bahkan kalau perlu dari seluruh dunia. Maka kemudian muncullah apa yang dikenal dengan mailing list (milis) yang bisa dibuat berdasarkan pertemanan, kesamaan minat, kelompok belajar, dan lain sebagainya. Banyak milis yang mengandalkan kepada fasilitas dari Yahoo atau Google dengan tujuan agar milis tersebut dapat diakses oleh siapapun dan dari belahan dunia manapun.

Teknologi informasi cepat sekali berubah sehingga membuat yang lama menjadi cepat usang (obsolete). Software cepat berganti, prosesor baru muncul semakin tahun semakin canggih sehingga teknologi yang ada sekarang mungkin 4-5 tahun lagi sudah ketinggalan jaman. Demikian pula halnya dengan Internet sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Seiring waktu maka muncullah situs jejaring sosial atau situs pertemanan yang lebih canggih seperti MySpace, Friendster, Facebook dan kemudian Twitter. Situs-situs yang disebut terakhir ini dengan cepat menjadi populer dan digemari oleh banyak pengguna Internet di seluruh dunia. Setiap pengguna Internet dapat memilih jejaring sosial mana yang lebih disukainya dan banyak yang membuka account di beberapa situs pertemanan sekaligus.

Teknologi informasi yang terus berkembang pesat juga berdampak pada cara atau teknik pemasaran baru yang mengandalkan kepada kemajuan teknologi informasi tersebut. Tidak lama setelah Internet semakin mendunia maka sudah ada model-model pemasaran yang berbasis pada Website (situs Web) dan juga e-mail. Semua perusahaan terutama perusahaan besar pasti memiliki Website perusahaan yang tujuannya tiada lain agar semakin dikenal oleh konsumen ataupun klien sebagai pengguna internet dengan cara mengakses situs perusahaan yang dimaksud.

Selain itu banyak perusahaan-perusahaan baru yang muncul di internet yang dikenal sebagai bisnis atau perusahaan online. Bahkan banyak perusahaan-perusahaan offline ikut terjun ke dalam bisnis online. Maka kemudian muncul istilah-istilah e-commerce dan e-business. Cara-cara pemasaran melalui internet diberi istilah e-marketing. Setelah masa tersebut muncul cara pemasaran melalui blog dan kemudian situs jejaring sosial juga dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Tujuan pemanfaatan situs jejaring sosial utamanya adalah mencapai target audiens dalam jumlah yang besar mengingat pengguna situs-situs tersebut masing-masing sudah mencapai angka puluhan juta bahkan situs Facebook sudah menembus angka ratusan juta.

Perkembangan pemasaran viral

Istilah viral marketing sudah dikemukakan oleh dosen Harvard Business School Jeffrey Rayport dalam artikelnya yang berjudul ”The Virus of Marketing di majalah Fast Company pada tahun 1996. Sebagai sebuah model atau cara, pemasaran viral dilakukan kemudian dan dikembangkan oleh Steve Juvertson dan Tim Draper dari perusahaan modal ventura Draper Fisher Juvertson pada tahun 1996. Pada saat itu mereka menggunakan strategi pemasaran yang mereka kembangkan terhadap layanan e-mail gratis Hotmail, dimana setiap e-mail berasal dari akun Hotmail yang ditambahkan dengan tag line ”Get your private, free e-mail from Hotmail at http://www.hotmail.com. Hasilnya luar biasa karena dengan investasi sebesar US$ 500.000 mereka berhasil mendapatkan 12 juta pelanggan selama 2 tahun.

Mereka mendefinisikan cara yang mereka lakukan secara sederhana yaitu ”network-enhanced word of mouth” yang terjemahannya kira-kira ”jaringan-yang mempertinggi pemasaran dari mulut ke mulut”. Tim Draper dan Steve Juvertson dapat melakukan hal itu karena Hotmail sebagai salah satu penyedia jasa layanan e-mail gratis pertama di dunia didirikan oleh Shabeer Bathia dan Jack Smith namun didanai oleh perusahaan modal ventura Draper Fisher Juvertson. Hotmail sendiri sudah dijual ke Microsoft pada tahun 1997 seharga US$ 400 juta yang kemudian dikenal dengan nama MSN Hotmail.

Pemasaran Viral – Viral Marketing

Istilah viral digunakan utuk menggambarkan penyebaran pesan yang sangat cepat dan luas seperti virus pada komputer tetapi pemasaran viral tidak boleh disamakan dengan virus komputer yang merusak perangkat lunak komputer. Swanepoel et.al (2009:3) mengutip pendapat Porter dan Golan (2006) yang menyatakan bahwa penyebaran viral dapat dibandingkan dengan analogi sekali bersin dimana setiap kali bersin akan melepaskan kurang lebih 2 juta partikel.

Berkaitan dengan analogi ”bersin”, jumlah individu yang terhubung dengan jaringan informasi secara mudah dan instan akan diperkuat oleh penggunaan teknologi interaktif seperti e-mail, blog, situs obrolan, buletin online dan situs jejaring sosial. Datta et.al (2005:72) menyatakan bahwa dalam model viral, seseorang menginfeksi beberapa orang dengan sebuah tawaran dan kemudian orang tersebut akan menyebarkannya kepada pihak lain atau teman, sampai semua lingkungan virtual dapat terekspos.

Terminologi pemasaran viral juga sering dikaitkan bahkan dipersamakan dengan istilah lain. Cruz dan Fill (2008:745) mengutip beberapa istilah yang dikemukakan oleh beberapa orang antara lain menurut Blattberg dan Deighton (1991) yaitu interactive marketing, Goldenberg et.al(2001) menamakan sebagai internet word of mouth dan word of mouse, Kaikati dan Kaikati (2004) menamakan stealth marketing, De Bruyn dan Lilien menamakan sebagai referral marketing. dan Thomas (2004) mencoba menggabungkan semua ide-ide tersebut dengan terminologi buzz marketing.

Dalam Swanepoel et.al (2009:3), Thomas (2004) mendefinisikan buzz marketing sebagai penguatan usaha-usaha pemasaran oleh pihak ketiga melalui pengaruh mereka yang dapat bersifat pasif ataupun aktif. Sedangkan istilah word of mousekarena kekuatan dibalik konsep pemasaran viral terletak pada pengaruh kekuatankomunikasi dari mulut ke mulut diantara individu-individu yang menggunakan media elektronik.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi formal dari pemasaran viral yang dapat menggambarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Datta (2005:72) mengutip pendapat Robin Cleland (2000) menyatakan ”viral marketing refers to marketing techniques that seek to exploit pre-existing social networks to produce exponensial increases in brand awareness, through processes similar to the spread of an epidemic. An epidemic is a widespread disease that affects many individuals in a population. An epidemic may be local and can be global. On the internet, viral marketing is a marketing technique that induces web sites or users to pass on a marketing message to other sites or users, creating a potentially exponential growth (like a virus) in the message’s visibility and effect.

Wikipedia mengemukakan definisi yang hampir sama, viral marketing refers to marketing techniques that use pre-existing social networks to produce increases in brand awareness or to achieve other marketing objectives (such as product sales) through self-replicating viral processes, analogous to the spread of pathological and computer viruses. It can be word-of-mouth delivered or enhanced by the network effects of the Internet. Viral promotion may take the form of video clips, interactive Flash games, advergames, ebooks, brandable software, images, or even text messages.

Beberapa pakar mengatakan bahwa pemasaran viral adalah model pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth/WOM) dengan media Internet. Ferguson (2008) mengatakan bahwa hasil yang diinginkan dari pemasaran viral adalah pemasaran WOM, yaitu dimana seseorang mengatakan kepada orang lain tentang sebuah video yang bagus di YouTube ataupun sebuah aplikasi di Facebook. Istilah WOM yang paling awal dikemukakan oleh Arndt (1967) yang mengkarakterisasi WOM sebagai oral, komunikasi dari seseorang dengan orang lain antara si penerima dan komunikator dimana si penerima merasakan sebagai sesuatu yang bukan komersial, berkaitan dengan merek, produk ataupun jasa. Yang membedakan WOM dan pemasaran viral adalah media yang digunakan dimana pemasaran viral menggunakan media elektronik dan WOM menggunakan media langsung antar orang. Shukla (2010) mengutip dari Juvertson (2000) mengatakan, apabila digunakan secara offline maka itu disebut WOM dan apabila digunakan secara online maka itulah yang disebut pemasaran viral.

Sedangkan persamaannya adalah penyebaran pesan dari satu individu ke individu lainnya. Melalui internet diharapkan penyebarannya berlangsung secara cepat dan masif. Jadi tidak heran kalau situs-situs jejaring sosial menjadi target dari para pemasar untuk mempromosikan tentang apapun secara umum dan produk atau jasa khususnya dalam bidang bisnis.

Aplikasi pemasaran viral

3.1. E-mail
E-mail sudah sejak lama digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Tidak heran jika seseorang menerima pesan dari alamat e-mail yang tidak dia kenal karena si pengirim e-mail juga tidak peduli siapa gerangan orang yang dikirim, yang penting mereka mendapat sebuah alamat e-mail dan pesan segera dikirimkan ke alamat itu.
Pesan dalam e-mail yang dikirimkan tidak selalu berkonotasi sebagai sebuah spam namun memang terlalu banyak e-mail yang diterima setiap hari membuat kotak e-mail cepat penuh dan jika menghapusnya kadang-kadang dianggap sebagai pekerjaan yang membosankan.

Pada pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2004 e-mail menjadi salah satu andalan dari calon presiden dalam menyampaikan pesan kepada para calon pemilih. Kandidat Presiden menggunakan pesan e-mail untuk mempromosikan diri mereka lebih sering dibandingkan serangan lawan. Pesan-pesan yang ada dalam e-mail ternyata merupakan instrumen yang potensial karena pesan tersebut dapat dikirimkan (diforward) kepada banyak sekali orang lain yang nonsubscriber. Dengan demikian maka pesan-pesan e-mail kandidat Presiden dapat digolongkan kedalam bentuk pemasaran viral yang menawarkan cara unik untuk mengatasi masalah penyebaran yang selektif (Williams dan Trammel, 2005:1).

Meskipun sekarang ini e-mail sudah kalah populer dibandingkan situs jejaring social tetapi masih banyak orang ataupun perusahaan yang menggunakan e-mail sebagai media untuk mengirim pesan berupapenawaran dan promosi. E-mail akan selalu dibutuhkan karena untuk menjadi anggota situs jejaring sosial juga harus menggunakan sebuah alamat e-mail. Jadi apabila ada seorang pakar TI di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa 10 tahun lagi e-mail sudah tidak digunakan lagi belum tentu benar.

3.2. Blog
Blog pernah menjadi tren tersendiri di dunia teknologi informasi. Dalam laporan ”State of the Blogsphere”, Technorati, sebuah mesin pencari blog, mengklaim telah melacak lebih dari 57 juta blog pada bulan Oktober 2006 dan100.000 blog baru dibuat setiap harinya. (Scott, 2007:297). Blog menjadi sangat populer karena pembuatan sebuah blog tidak sesulit dibandingkan membuat sebuah Web. Membuat Web membutuhkan ketrampilan khusus yang tidak semua orang mudah melakukannya, sementara membuat blog dianggap lebih mudah karena merupakan model aplikasi saja pada sebuah situs.

Sebagaimana e-mail maka sebuah blog tidak hanya untuk tujuan sosial saja namun dapat dimanfaatkan sebagai sebuah media promosi dalam bisnis. Jadi tidak heran banyak buku-buku saku yang menampilkan judul bagaimana berbisnis atau kaya lewat sebuah blog.

Dalam membuat blog banyak orang yang bingung apa kira-kira yang perlu ditampilkan dalam sebuah blog. Bagi pihak yang serius mengurus blog miliknya mungkin tidak kesulitan untuk mengisi blognya tetapi bagi yang setengah serius atau sekedar ikut tren maka sering tidak jelas apa isi dari blognya.

Scott (2007:298-299) mengemukakan beberapa etika blogging, yaitu:

−Transparansi. Jangan pernah berpura-pura menjadi seseorang yang bukan Anda. Contohnya, jangan menuliskan nama lain ketika mengomentari sebuah blog (milik Anda atau orang lain), dan jangan membuat sebuah blog yang membicarakan perusahaan Anda tanpa mengungkapkan bahwa seseorang dari perusahaan Andalah yang bekerja di balik layar.

−Privasi. Kecuali Anda mendapatkan izin, jangan menulis blog tentang sesuatu yang dibeberkan kepada Anda. Contohnya, jangan mengeposkan materi dari sebuah e-mail yang dikirimkan kepada Anda kecuali Anda telah mendapat izinnya.

−Pengungkapan. Sangatlah penting untuk membeberkan setiap hal yang mungkin akan dianggap orang sebagai sebuah konflik kepentingan. Contohnya, jika saya menulis diblog saya tentang sebuah produk dari perusahaan yang merupakan klien konsultasi saya, di bagian akhir saya akan menjelaskan hubungan saya dengan perusahaan tersebut.

−Kebenaran. Jangan berbohong. Contohnya, jangan mengada-ada tentang cerita konsumen hanya karena hal itu akan memperbagus isi blog.

−Penghargaan. Anda harus memberikan penghargaan kepada para blogger (dan sumber lain) yang materinya Anda gunakan dalam blog Anda. Contohnya, jangan membaca tulisan hebat dari blog orang lain, mengambil idenya, mengubah beberapa kata, dan mengakuinya sebagai tulisan Anda. Selain merupakan praktik etika yang tidak baik, link ke blogger lain yang idenya telah Anda gunakan dapat membantu memperkenalkan mereka pada blog Anda, sehingga mereka dapat me-link ke blog Anda.

3.3. Situs jejaring sosial
Keberadaan situs-situs jejaring sosial merupakan fenomena tersendiri saat ini. Situs jejaring sosial yang populer ada beberapa antara lain MySpace, Friendster, Facebook dan Twitter. Situs Friendster dianggap sebagai pelopor situs jejaring sosial yang kantor pusatnya ada di negara Australia. Pada awalnya pengguna Friendster yang terbanyak adalah orang-orang di negara Asia. Pengguna Friendster terbanyak ada di negara Filipina dan Indonesia masuk ke dalam 5 besar jumlah pengguna Friendster.
Setelah Facebook muncul dikabarkan banyak pengguna Friendster yang pindah ke Facebook. Situs jejaring sosial MySpace muncul pada tahun 2003 di Amerika Serikat (AS) dan kemudian sempat sangat populer di AS termasuk Indonesia. Situs MySpace pada tahun 2006 dikunjungi oleh 55 juta orang sementara Facebook pada tahun yang sama dikunjungi 14 juta orang (Scott, 2007:331). Pengguna Facebook masih kalah dengan MySpace karena Facebook pada saat itu baru muncul.

Situs jejaring sosial Facebook muncul pada tahun 2006 di negara AS dan  langsung  menjadi  fenomena  tersendiri  bagi  pengguna  internet  dalam berkomunikasi. Dibandingkan situs Friendster dan MySpace umur Facebook masih lebih muda namun berdasarkan data di internet pengguna Facebook sudah tembus
250 juta orang di seluruh dunia, jauh di atas pengguna situs jejaring sosial lainnya. Facebook di Indonesia sudah menjadi tren mutakhir sebagai status simbol sehingga apabila seseorang mengatakan tidak atau belum menjadi anggota Facebook dianggap sebagai orang yang ketinggalan jaman. Facebook kelihatannya situs jejaring sosial yang paling populer di Indonesia dan dalam salah satu blog di internet disebutkan bahwa pengguna Facebook di Indonesia ada pada peringkat terbanyak nomor empat di dunia.

Kepopuleran Facebook membuat beberapa merek Handphone membuat fasilitas untuk dapat mengakses Facebook secara mudah dan bergerak (mobile). Tujuannya tiada lain agar para pengguna Facebook yang banyak itu tertarik membeli merek-merek Handphone dengan tipe yang menyediakan fasilitas untuk dapat masuk ke situs www.facebook.com.

Situs Twitter muncul pada tahun 2006 di AS hampir bersamaan dengan Facebook. Namun kelihatannya Twitter kalah pamor dibandingkan Facebook. Berdasarkan sumber dari e-marketer dikabarkan Twitter memiliki pengguna sebesar 18 juta orang pada akhir tahun 2009. Sebetulnya banyak orang yang mencoba menggunakan Twitter namun dalam salah satu blog dikemukakan bahwa 60 persen pengguna Twitter berhenti menggunakan Twitter pada bulan berikutnya.

Pada dasarnya sebuah situs jejaring sosial adalah sebagai sarana sosial untuk berkomunikasi di internet dengan cepat, mudah dan massal. Namun pengguna situs jejaring sosial yang sangat banyak dilihat oleh para pemasar sebagai peluang untuk menawarkan ataupun mengiklankan sesuatu apapun yang bisa dijual. Jadi disini dapat dikatakan bahwa pengguna situs yang banyak itulah yang menggoda para pemasar untuk melakukan aktivitas pemasaran di internet lewat sebuah situs jejaring sosial. Pemasaran viral diharapkan dapat segera terjadi karena banyak pengguna Facebook misalnya yang sangat aktif sepanjang hari sehingga dapat sebagai pembawa atau pengirim pesan kepada temannya secara cepat.

Nyatanya Facebook juga memberikan fasilitas untuk digunakan sebagai sarana  pemasaran  melalui  sebuah  akun  di  Facebook.  Bagi  orang  yang berbakat bisnis tentu hal itu dapat dijadikan sebagai sebuah peluang bisnis karena memang caranya tidak sulit. Apabila kita sudah masuk atau log in di dalam Facebook, kita cukup mengetikkan pada browser alamat internet http://www.Facebook.com/pages/create.php maka akan muncul Buat Halaman Facebook Baru. Berikutnya sebagaimana pada banyak aplikasi, tinggal mengikuti langkah-langkah yang sudah dipandu seperti tertera pada layar komputer.

Beberapa praktek Viral Marketing yang dapat kita terapkan dalam rangka promosi blog maupun promosi produk-produk yang lain di Dunia Blogging adalah sebagai berikut:

1. Ebook.
Ebook adalah salah satu media yang dapat kita optimalkan untuk berpromosi. Buatlah ebook yang menarik dan mendidik lalu kita bagi dan sebarkan kepada calon konsumen kita secara gratis. Keuntungan dari penerapan ini adalah adanya penyebarluasan nama atau keterangan produk kita yang telah dicantumkan dalam ebook tersebut.

Jika ada konsumen yang mengunduh, menyimpan, dan membagi-bagikannya kepada teman-temannya maka secara tidak langsung hal itu juga akan membuat nama produk kita dikenal oleh banyak orang. Manfaat lainnya adalah konsumen merasa senang dan dengan senang hati akan memberikan balas jasa kepada kita nantinya.

2. Video.
Media lain yang dapat kita gunakan adalah video. Video ini dapat kita buat dengan materi yang menarik dan mendidik sama seperti ebook dan kemudian kita bagi-bagikan secara gratis kepada konsumen kita. Kita juga dapat memanfaatkan layanan untuk menggunggah video di internet yang memiliki potensi kunjungan, untuk melihat video yang sudah kita unggah tersebut di YouTube atau situs komunitas video lainnya.

3. Gambar.
Penggunaan gambar sebagai media melaksanakan viral marketing juga efektif untuk dilakukan. Akan tetapi, tentu saja gambar yang kita buat untuk dibagi-bagikan secara gratis ini haruslah menarik dan menggoda konsumen untuk memiliki dan membagi-bagikannya kembali kepada teman-temannya. Penggunaan gambar untuk viral marketing ini dapat kita lakukan dengan menempatkan watermark yang berisi identitas produk yang akan kita pasarkan kepada konsumen.

4. Artikel berlangganan.
Untuk menjaga koneksi dengan para konsumen agar tetap terjaga dengan baik, kita juga dapat menggunakan fasilitas artikel berlangganan melalui feed post yang ada di blog atau situs kita. Dengan adanya fasilitas ini konsumen akan selalu mendapatkan informasi seputar produk-produk yang akan kita pasarkan secara langsung melalui email mereka masing-masing.

5. Jejaring sosial.
Media lain yang dapat kita gunakan untuk menerapkan viral marketing adalah dengan bergabung dalam berbagai situs jejaring sosial. Penggunaan situs jejaring sosial ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Sehingga, saat kita juga sudah tergabung dalam jaringan mereka maka kita akan semakin dekat dan mendapat peluang besar untuk memasarkan produk atau jasa buatan kita.

Viral marketing adalah teknik pemasaran yang baik dan paling dianjurkan bagi bisnis online yang sedang dalam tahap perkembangan. Alasannya adalah penggunaan viral marketing ini minim biaya dan hasil pemasarannya dapat tersebar sangat luas layaknya penyebaran sebuah virus yang tersebar cepat dan meluas kemana-mana.

Kejujuran dan integritas adalah beberapa hal yang harus kita jaga dalam praktek Viral Marketing. Jangan sampai bisnis online kita hancur karena konsumen kehilangan kepercayaan kepada kita beserta produk dagangan kita karena rendahnya citra atau integritas yang kita punya.


Hal-hal yang dapat membantu kelancaran praktek Viral Marketing sebuah blog adalah :
  1. Maksimalkan kecepatan loading blog dengan berbagai cara yang efektif.
  2. Tuliskan konten-konten yang original dan berkualitas dalam blog anda.
  3. Naikkan posisi blog pada daftar hasil pencarian search engine (bilamana masih mungkin).
  4. Ciptakan suasana kenyamanan bagi para pengunjung blog, sehingga dapat betah berlama-lama di blog anda.
  5. Sedapat mungkin gunakanlah tampilan blog yang "user friendly".
  6. Mulailah berpikir tentang "WOW Faktor" dalam blog anda.
Demikianlah uraian penulis, semoga dapat bermanfaat.

Enter your email address to get update from Info Blog.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.

Copyright © 2015. Info Blog 97 - All Rights Reserved | Template Created by Info Blog Proudly powered by Blogger