Mengenal Filosofi Bambu dan Pring Pethuk

Info Blog. Pada artikel tentang Pring Pethuk telah penulis uraikan secara singkat tentang dan seputar Pring Pethuk. Pada artikel kali ini penulis akan menguraikan sedikit lebih luas sebagai bahan pengetahuan bagi kita semua.

Filosofi Bambu.

Sebatang tanaman bambu hampir dapat dipastikan memiliki nilai lebih dari kacamata spiritual bila dibandingkan dengan tanaman atau tumbuhan yang lainnya. Hal ini lebih disebabkan oleh karakter alami dari tanaman bambu itu sendiri yang meskipun memiliki tingkat pertumbuhan sangat lambat, namun memiliki akar yang demikian kuat. Sebatang bambu membutuhkan waktu empat hinggal lima tahun untuk dapat memunculkan batangnya, namun dalam waktu yang sekian lama tersebut, akar tanaman bambu ini akan berkembang pesat hingga mengurat ke dalam tanah. Karena itu, begitu batangnya muncul, sebatang bambu akan tumbuh menjadi sebuah tanaman yang kuat serta kokoh dan hampir tidak pernah roboh diterjang angin kencang sekalipun. Bisa jadi pohon-pohon besar lainnya menjadi tumbangan akibat serangan topan badai, namun sebatang bambu akan tetap kokoh berdiri dengan fleksibilitasnya yang tinggi.

Dari sifat pertumbuhan akarnya tersebut, sebatang bambu mampu mengajarkan kepada kita manusia untuk lebih menempa diri menjadi lebih baik untuk menciptakan fundamental kehidupan, sehingga tidak mudah diterjang badai arus kehidupan yang paling dahsyat sekalipun. Sehingga pada saatnya nanti, manakala kita dituntut untuk berdiri tegak, kita akan mampu menjadi pribadi yang tangguh, kokoh dalam menghadapi segala cobaan dan sanggup bertahan dalam setiap keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun.

Mengenal Pring Pethuk.

Bambu Pethuk yang dalam bahasa Jawanya dikenal dengan sebutan "Pring Pethuk", bila dilihat dari kacamata orang awam merupakan sebuah fenomena aneh atau anomali. Karena merupakan suatu hal yang tidak wajar dalam sebatang bambu terdapat pertemuan dua ruas atau memiliki dua ruas yang saling berhadapan dengan sempurna. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Pada faktanya Pring Pethuk yang sedemikian itu nyata adanya (dan dalam hal ini sesepuh penulis pun memilikinya lebih dari dua biji), dan dalam hal ini banyak diburu orang sebagai sarana spiritual yang sangat manjur untuk melariskan dagangan, mengundang kekayaan, membuka pintu kesuksesan dan kekayaan, hingga dipergunakan untuk pemikat ternak burung walet.

Nama dan reputasi Pring Pethuk sebagai salah satu pusaka berkekuatan tinggi telah lama diakui dalam tradisi serta kepercayaan masyarakat Jawa. Batang bambu yang memiliki pertemuan ruas ini diyakini sebagai tempat tinggal makhluk halus, dan untuk mendapatkannya membutuhkan suatu keberanian tingkat tinggi serta kemampuan spiritual dengan kekuatan mata batin yang tinggi (yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang).

Kelangkaan serta sulitnya tirakat yang dibutuhkan untuk mendapatkan Pring Pethuk ini menjadikannya sebagai sarana spirutual yang tidak mudah untuk dimiliki oleh seseorang, bahkan oleh golongan spiritualis atau paranormal yang telah kondang atau terkenal sekalipun.

Meskipun pamornya telah melegenda, namun bukan berarti dengan memiliki atau menyimpan sebatang Pring Pethuk ini kemudian akan mengalami keajaiban dengan mendapatkan sekoper uang atau anda terbangun dari tidur kemudian mendapati rumah anda telah berubah menjadi mansion berlantai tiga. Sekali lagi tidaklah demikian adanya.

Sejatinya Pring Pethuk ini hanyalah merupakan sebuah alat atau media bantu untuk mendapatkan limpahan rahmat dan berkat dari Yang Maha Kuasa. Jika anda memiliki usaha, maka usaha anda itulah yang akan mendatangkan rezeki anda, dan dalam hal ini sebuah Pring Pethuk hanyalah merupakan alat bantu spiritual untuk mewujudkan kelimpahan rezeki dari usaha anda tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bagaimana cara Nabi Musa untuk melakukan penyelamatan menyeberangi lautan dengan hanya mengandalkan sebuah "tongkat" pemberian Yang Maha Kuasa. Demikianlah cara kerja Pring Pethuk ini dalam membantu kelancaran segala usaha yang sedang anda lakukan.

Semoga bermanfaat.