Info Blog. I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, seorang tokoh muda di Bali, mengaku sebagai Raja Majapahit.
Dia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali, sejak 31 Desember 2009 di Pura Besakih, Bali, dengan gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I.
Para Raja se-Bali pun geger. Mereka bahkan menggelar rapat untuk menyikapi klaim Wedakarna tersebut, kemarin. Intinya Raja-Raja ini menolak siapa pun yang mengaku sebagai raja Majapahit.
Kendati mendapat penolakan, Wedakarna berkeras akan merealisasikan rencana abiseka atau peringatan penobatan sebagai Raja Majapahit Bali. Abiseka akan digelar dengan mengambil momentum tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 di Pura Durga Kutri, Singapadu, Kabupaten Gianyar.
Menurut Wedakarna, penolakan pihak-pihak tertentu seperti dari kalangan puri dinilai salah alamat dan tidak nyambung. "Begini ya, sebenarnya sejak dua tahun lalu tepatnya tanggal 31 Desember 2009 saya telah dinobatkan sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih," ujar Vedakarna kepada okezone, Selasa (11/10/2011).
Bahkan yang menobatkannya itu adalah para pelingsir tokoh sepuh dari keturunan langsung Raja Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Dengan mandat yang diembannya itu, dia mengklaim punya tanggungjawab besar untuk meneruskan perjuangan keturunan Raja Majapahit di seluruh nusantara.
"Saya tidak mengerti dengan sikap mereka itu. Meskipun saya keturunan raja di Bali, saya tidak pernah meminta diberi gelar raja, tetapi itu diberikan langsung keturunan Raja Majapahit di Jawa lewat pawisik dan laku batin," ucap Doktor ilmu pemerintahan, alumni Universitas Satyagama, Jakarta ini.
Bahkan, kata dia, saat penobatannya kala itu, cukup banyak dihadiri dari keturunan Raja Majapahit dan berbagai komunitas lintas umat beragama. Alhasil sudah sejak lama publik mengetahui penobatan dirinya itu.
Wedakarna menambahkan, rencananya pada 11 November mendatang, penobatan itu juga akan diisi dengan persembayangan dan penganugrahan gelar yang diberikan kepada Sukmawati Soekarnoputri sebagai Ratu Tribuwana Tungga Dewi.
Dia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali, sejak 31 Desember 2009 di Pura Besakih, Bali, dengan gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I.
Para Raja se-Bali pun geger. Mereka bahkan menggelar rapat untuk menyikapi klaim Wedakarna tersebut, kemarin. Intinya Raja-Raja ini menolak siapa pun yang mengaku sebagai raja Majapahit.
Kendati mendapat penolakan, Wedakarna berkeras akan merealisasikan rencana abiseka atau peringatan penobatan sebagai Raja Majapahit Bali. Abiseka akan digelar dengan mengambil momentum tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 di Pura Durga Kutri, Singapadu, Kabupaten Gianyar.
Menurut Wedakarna, penolakan pihak-pihak tertentu seperti dari kalangan puri dinilai salah alamat dan tidak nyambung. "Begini ya, sebenarnya sejak dua tahun lalu tepatnya tanggal 31 Desember 2009 saya telah dinobatkan sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih," ujar Vedakarna kepada okezone, Selasa (11/10/2011).
Bahkan yang menobatkannya itu adalah para pelingsir tokoh sepuh dari keturunan langsung Raja Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Dengan mandat yang diembannya itu, dia mengklaim punya tanggungjawab besar untuk meneruskan perjuangan keturunan Raja Majapahit di seluruh nusantara.
"Saya tidak mengerti dengan sikap mereka itu. Meskipun saya keturunan raja di Bali, saya tidak pernah meminta diberi gelar raja, tetapi itu diberikan langsung keturunan Raja Majapahit di Jawa lewat pawisik dan laku batin," ucap Doktor ilmu pemerintahan, alumni Universitas Satyagama, Jakarta ini.
Bahkan, kata dia, saat penobatannya kala itu, cukup banyak dihadiri dari keturunan Raja Majapahit dan berbagai komunitas lintas umat beragama. Alhasil sudah sejak lama publik mengetahui penobatan dirinya itu.
Wedakarna menambahkan, rencananya pada 11 November mendatang, penobatan itu juga akan diisi dengan persembayangan dan penganugrahan gelar yang diberikan kepada Sukmawati Soekarnoputri sebagai Ratu Tribuwana Tungga Dewi.
"Jadi nanti acara semacam peringatanlah, ini miskomunikasi saja," katanya menanggapi penolakan sejumlah pihak tersebut.
Jika kemudian ada yang menggugat statusnya sebagai Raja Majapahit Bali, juga dinilai sebagai tindakan yang salah kaprah. Dia sendiri sebagai pimpinan pasematonan agung dan juga keturunan leluhur Raja Badung sebagaimana dibuktikan lewat prasasti dan babad.
Wedakarna menegaskan, dirinya saat ini mengemban tugas kesejarahan di seluruh nusantara tidak hanya di Bali. Tidak hanya untuk umat Hindu semata namun juga umat manusia lainnya.
Silahkan meninggalkan komentar yang sesuai dengan artikel di atas, komentar anda sangat berguna bagi perkembangan blog ini di masa-masa mendatang.
Mohon jangan melakukan spam, atau promosi produk atau apapun yang tergolong hal-hal negatif
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.